Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Cianjur Jawa Barat mencatat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhannya 0,61 persen.
Kepala Diskominfo Cianjur Gagan Rusganda di Cianjur Jumat mengatakan, rata-rata pertumbuhan IPM Cianjur selama 10 tahun terakhir atau dari 2013 sampai 2023 masuk 10 besar dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkab Cianjur menargetkan sistem kelola Satu Data terwujud tahun 2025
"Data pertumbuhan IPM Cianjur berdasarkan data BPS selama 10 tahun terakhir 0,65 persen, dengan kenaikan pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2020 mencapai 66,96 dibandingkan tahun 2019 sebesar 65,38 atau meningkat 1,58 persen," katanya.
Sejak tahun 2020 IPM Cianjur terus naik hingga tahun 2023 berada di angka 68,18 persen, di mana rata-rata peningkatan sebesar 0,61 persen per tahun, perkembangan dimensi pembentuk IPM selama 2020-2023 memperlihatkan bahwa peningkatannya didukung semua dimensi penyusun.
Dia menjelaskan, peningkatan berbagai sektor dilakukan seluruh dinas dan OPD secara keroyokan, sehingga Harapan Lama Sekolah (HLS) sebesar 0,17 persen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,08 persen, dan Pengeluaran Riil per Kapita sebesar 4,63 persen dibanding tahun sebelumnya 2,00 persen.
"Termasuk Umur Harapan Hidup -UHH- tumbuh positif meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya sebesar 0,36 persen menjadi 0,32 persen," katanya.
Kemudian ditambah dengan rata-rata Lama Sekolah (RLS) pertumbuhannya mengalami kenaikan dari 0,14 persen menjadi 0,28 persen, sehingga Pemkab Cianjur terus berupaya untuk meningkatkan IPM Cianjur berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.
"Ketika salah satu sektor mengalami keterlambatan peningkatan akan dilakukan penanganan dengan sistem keroyokan lintas dinas dan OPD, sehingga di tahun depan IPM Cianjur dapat meningkat dan bersaing dengan kabupaten/kota lain di Jabar," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa berbagai program untuk meningkatkan IPM di Cianjur banyak dilakukan pemerintah daerah, termasuk memberikan berbagai bantuan dan kemudahan bagi warga tidak mampu guna meningkatkan perekonomiannya, salah satunya dengan mencetak 10 ribu pelaku UMKM dan program cek kesehatan.
Baca juga: Pemkab Cianjur gratiskan biaya nikah pasangan tak mampu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Diskominfo Cianjur Gagan Rusganda di Cianjur Jumat mengatakan, rata-rata pertumbuhan IPM Cianjur selama 10 tahun terakhir atau dari 2013 sampai 2023 masuk 10 besar dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkab Cianjur menargetkan sistem kelola Satu Data terwujud tahun 2025
"Data pertumbuhan IPM Cianjur berdasarkan data BPS selama 10 tahun terakhir 0,65 persen, dengan kenaikan pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2020 mencapai 66,96 dibandingkan tahun 2019 sebesar 65,38 atau meningkat 1,58 persen," katanya.
Sejak tahun 2020 IPM Cianjur terus naik hingga tahun 2023 berada di angka 68,18 persen, di mana rata-rata peningkatan sebesar 0,61 persen per tahun, perkembangan dimensi pembentuk IPM selama 2020-2023 memperlihatkan bahwa peningkatannya didukung semua dimensi penyusun.
Dia menjelaskan, peningkatan berbagai sektor dilakukan seluruh dinas dan OPD secara keroyokan, sehingga Harapan Lama Sekolah (HLS) sebesar 0,17 persen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,08 persen, dan Pengeluaran Riil per Kapita sebesar 4,63 persen dibanding tahun sebelumnya 2,00 persen.
"Termasuk Umur Harapan Hidup -UHH- tumbuh positif meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya sebesar 0,36 persen menjadi 0,32 persen," katanya.
Kemudian ditambah dengan rata-rata Lama Sekolah (RLS) pertumbuhannya mengalami kenaikan dari 0,14 persen menjadi 0,28 persen, sehingga Pemkab Cianjur terus berupaya untuk meningkatkan IPM Cianjur berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.
"Ketika salah satu sektor mengalami keterlambatan peningkatan akan dilakukan penanganan dengan sistem keroyokan lintas dinas dan OPD, sehingga di tahun depan IPM Cianjur dapat meningkat dan bersaing dengan kabupaten/kota lain di Jabar," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa berbagai program untuk meningkatkan IPM di Cianjur banyak dilakukan pemerintah daerah, termasuk memberikan berbagai bantuan dan kemudahan bagi warga tidak mampu guna meningkatkan perekonomiannya, salah satunya dengan mencetak 10 ribu pelaku UMKM dan program cek kesehatan.
Baca juga: Pemkab Cianjur gratiskan biaya nikah pasangan tak mampu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024