Program Udunan yang merupakan akronim dari Usaha Dukungan Keuangan, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk ambil bagian dan terlibat dalam perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Barat.
"Motivasi ini tidak sebatas keinginan saja, tapi implementasi dan kreativitas yang tidak terbatas. Kreativitas inovasi itu sangat memungkinkan sekali dengan kondisi yang ada di lingkungan kita," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Kreativitas dalam inovasi tersebut, kata Benny, sangat mungkin dilakukan di Jawa Barat yang memiliki sumber daya alam yang besar dengan gunung, rimba, lautan, pantai, termasuk juga sumber daya manusianya.
"Perguruan tinggi yang diunggulkan (di Indonesia) itu ada di Jabar, seperti ITB, Unpad, lalu swastanya Universitas Parahyangan, dan lain sebagainya. Jadi kita hanya harus melihat sekeliling untuk bisa dimanfaatkan melalui aktivitas atau bermacam-macam karya dan produk kreatif," ujarnya.
Udunan sendiri, merupakan program yang memfasilitasi sektor ekonomi kreatif Jawa Barat dalam mengakses pembiayaan atau pendanaan untuk pengembangan usaha.
Program ini diinisiasi oleh Disparbud Jabar serta Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar pada 2020.
Tahun ini, Udunan menjangkau skala yang lebih luas lagi dengan melibatkan Komite Ekonomi Kreatif dari luar Provinsi Jabar sebagai "Co-Host", yang diharapkan dapat menjadi tolak ukur provinsi lain untuk saling memberi dukungan terhadap para pelaku ekraf dalam membentuk jejaring yang lebih besar.
"Intinya kami siap membantu untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat agar dapat melakukan aktivitas ekonomi untuk kehidupan ke depan," ujar Benny.
Program Udunan ini, dalam rangka memeriahkan kegiatan Connecti:City 2024, yang digelar di Gedung Sate Bandung, Kamis (22/8), dengan diikuti 293 merek dari 65 kabupaten/kota asal Provinsi Jabar dan Jawa Timur.
Setelah melalui tahap kurasi, terpilih 40 finalis yang terdiri dari 15 merek subsektor kuliner, 12 subsektor kriya, sembilan subsektor fesyen, tiga subsektor film, dan satu subsektor aplikasi.
Udunan 2024 juga, melibatkan tujuh mitra untuk menjadi mentor bagi 40 finalis, yakni Bank BJB, BBF, ASK Law Office, akseleraksi.id, JagoUMKM, DHL, serta Seruni. Kemudian sebagai hub investor, yakni Lestari, Invest.id, dan West Java Investment Hub.
Adapun pemenang penghargaan program Udunan Tahun 2024 adalah:
Juara 1: Nurdinda Rahayu (Pointtrash Indonesia, Aplikasi, Kota Sukabumi, Jabar).
Juara 2: Julanita Linasari (Autumn Flower, Kriya, Provinsi Jawa Timur).
Juara 3: Dian Annisa (Chocoletters, Kuliner, Kabupaten Bogor, Jabar).
"Motivasi ini tidak sebatas keinginan saja, tapi implementasi dan kreativitas yang tidak terbatas. Kreativitas inovasi itu sangat memungkinkan sekali dengan kondisi yang ada di lingkungan kita," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Kreativitas dalam inovasi tersebut, kata Benny, sangat mungkin dilakukan di Jawa Barat yang memiliki sumber daya alam yang besar dengan gunung, rimba, lautan, pantai, termasuk juga sumber daya manusianya.
"Perguruan tinggi yang diunggulkan (di Indonesia) itu ada di Jabar, seperti ITB, Unpad, lalu swastanya Universitas Parahyangan, dan lain sebagainya. Jadi kita hanya harus melihat sekeliling untuk bisa dimanfaatkan melalui aktivitas atau bermacam-macam karya dan produk kreatif," ujarnya.
Udunan sendiri, merupakan program yang memfasilitasi sektor ekonomi kreatif Jawa Barat dalam mengakses pembiayaan atau pendanaan untuk pengembangan usaha.
Program ini diinisiasi oleh Disparbud Jabar serta Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar pada 2020.
Tahun ini, Udunan menjangkau skala yang lebih luas lagi dengan melibatkan Komite Ekonomi Kreatif dari luar Provinsi Jabar sebagai "Co-Host", yang diharapkan dapat menjadi tolak ukur provinsi lain untuk saling memberi dukungan terhadap para pelaku ekraf dalam membentuk jejaring yang lebih besar.
"Intinya kami siap membantu untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat agar dapat melakukan aktivitas ekonomi untuk kehidupan ke depan," ujar Benny.
Program Udunan ini, dalam rangka memeriahkan kegiatan Connecti:City 2024, yang digelar di Gedung Sate Bandung, Kamis (22/8), dengan diikuti 293 merek dari 65 kabupaten/kota asal Provinsi Jabar dan Jawa Timur.
Setelah melalui tahap kurasi, terpilih 40 finalis yang terdiri dari 15 merek subsektor kuliner, 12 subsektor kriya, sembilan subsektor fesyen, tiga subsektor film, dan satu subsektor aplikasi.
Udunan 2024 juga, melibatkan tujuh mitra untuk menjadi mentor bagi 40 finalis, yakni Bank BJB, BBF, ASK Law Office, akseleraksi.id, JagoUMKM, DHL, serta Seruni. Kemudian sebagai hub investor, yakni Lestari, Invest.id, dan West Java Investment Hub.
Adapun pemenang penghargaan program Udunan Tahun 2024 adalah:
Juara 1: Nurdinda Rahayu (Pointtrash Indonesia, Aplikasi, Kota Sukabumi, Jabar).
Juara 2: Julanita Linasari (Autumn Flower, Kriya, Provinsi Jawa Timur).
Juara 3: Dian Annisa (Chocoletters, Kuliner, Kabupaten Bogor, Jabar).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program Udunan diharapkan dorong masyarakat ikut dalam ekraf Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024