Pemerintah Iran tengah memperdebatkan pilihannya apakah akan mengambil tindakan serangan militer terhadap Israel atau meluncurkan operasi intelijen rahasia, lapor CBS News pada Jumat (16/8) dengan mengutip berbagai sumber di wilayah tersebut.

Hassan Nasrallah, ketua gerakan Hizbullah Lebanon, dilaporkan bersikap berhati-hati dalam mengambil langkah tanpa persetujuan Iran dan bertujuan untuk menghindari konflik besar dengan Israel.

Namun, Amerika Serikat percaya bahwa serangan bisa terjadi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sementara itu, seorang pejabat AS yang dikutip mengatakan bahwa Israel berada di balik kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.

Namun, Israel sendiri tidak berani secara terbuka mengakui kecurigaan itu.

Pada saat yang sama, para pejabat Inggris dan Prancis kepada CBS News menyatakan nggris dan Prancis siap mendukung Israel jika terjadi serangan.

Pada 31 Juli, Hamas mengatakan serangan Israel telah membunuh Haniyeh di kediamannya di Teheran saat datang untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.



Sumber: Sputnik-OANA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pilihan Iran: Serang Israel atau lancarkan operasi intelijen

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024