Tim Tranisi Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) membantah isu terkait sulitnya akses air bersih di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, serta menjelaskan telah dilakukan penambahan dua unit instalasi pengolahan air (IPA).
“Kalau ada isu yang mengatakan air di HPK itu sulit, itu tidak benar adanya,” ujar Kepala Divisi Logistik dan Keuangan Tim Transisi OIKN Yuda Ramadani Lubis ketika ditemui di HPK IKN, Kalimantan Timur, Kamis.
Yuda menjelaskan bahwa pemerintah sudah melakukan penambahan dua unit instalasi pengolahan air (IPA) di HPK IKN.
Penambahan dua unit IPA tersebut, kata dia, untuk mendukung dan memasok tambahan air untuk memenuhi kebutuhan para pekerja yang tinggal di HPK.
“Jadi, untuk air di HPK ini sudah terfasilitasi dan sudah dalam kondisi baik,” kata Yuda.
Lebih lanjut, Yuda juga mengatakan sudah menghitung kebutuhan air para pekerja. Tidak hanya kebutuhan untuk mandi, tetapi untuk mencuci dan lain sebagainya.
“Itu sudah kita hitung secara kebutuhan. Para pekerja kan kebiasaannya (menggunakan air) bukan hanya untuk mandi, tapi ada untuk mencuci juga,” kata dia.
Jumlah IPA yang semula sebanyak dua unit, kini menjadi 4 unit dengan masing-masing kapasitas dalam mengalirkan air adalah 5 liter per detik.
“Jadi, sekarang itu (totalnya) ada 20 liter per detik. Untuk kapasitasnya sih mencukupi, ya, untuk pekerja di sini,” ucap Yuda.
Penambahan IPA tersebut tidak hanya ditujukan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI di IKN. Yuda mengatakan penambahan tersebut akan berlaku untuk seterusnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah bantah hunian pekerja di IKN sulit air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024