Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap data inflasi Amerika (AS).
IHSG ditutup menguat 79,39 poin atau 1,08 persen ke posisi 7.436,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,13 poin atau 1,11 persen ke posisi 922,63.
"Bursa Asia kompak menguat di tengah penantian rilisnya data inflasi AS pada malam hari ini yang tampaknya masih berada di jalur yang tepat,"sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pasalnya, inflasi AS secara tahunan diprediksi menurun dari sebelumnya 3 persen menjadi 2,9 persen.
Sedangkan, secara bulanan diprediksi meningkat dari sebelumnya minus 0,1 persen menjadi 0,2 persen, yang menunjukkan perekonomian AS yang tidak terkontraksi berlebih dan juga menuju target inflasi The Fed yang sebesar 2 persen, sehingga kemungkinan pemangkasan suku bunga semakin di depan mata.
Kemudian, diproyeksikan The Fed pada September 2024 nanti akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Di Jepang.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri sebagai pemimpin partai pada September 2024 dan mengakhiri jabatannya sebagai pemimpin partai selama tiga tahun, akibat skandal politik sehingga Nikkei dan Yen Jepang cukup terombang-ambing pada hari ini.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
IHSG ditutup menguat 79,39 poin atau 1,08 persen ke posisi 7.436,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,13 poin atau 1,11 persen ke posisi 922,63.
"Bursa Asia kompak menguat di tengah penantian rilisnya data inflasi AS pada malam hari ini yang tampaknya masih berada di jalur yang tepat,"sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pasalnya, inflasi AS secara tahunan diprediksi menurun dari sebelumnya 3 persen menjadi 2,9 persen.
Sedangkan, secara bulanan diprediksi meningkat dari sebelumnya minus 0,1 persen menjadi 0,2 persen, yang menunjukkan perekonomian AS yang tidak terkontraksi berlebih dan juga menuju target inflasi The Fed yang sebesar 2 persen, sehingga kemungkinan pemangkasan suku bunga semakin di depan mata.
Kemudian, diproyeksikan The Fed pada September 2024 nanti akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Di Jepang.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri sebagai pemimpin partai pada September 2024 dan mengakhiri jabatannya sebagai pemimpin partai selama tiga tahun, akibat skandal politik sehingga Nikkei dan Yen Jepang cukup terombang-ambing pada hari ini.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah 'wait and see' data inflasi AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024