Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan edukasi terkait budaya tolak politik uang menjelang Pilkada kepada masyarakat dengan memanfaatkan sarana dari dalam Bus KPK yang berkeliling ke sejumlah lokasi di Kota Bandung pada 4-11 Agustus 2024.
Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolago menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya pihaknya melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
Baca juga: KPK memilih Bandung sebagai calon percontohan kabupaten/kota antikorupsi
"Upaya apapun yang kita lakukan kalau kita tidak melibatkan masyarakat, rasanya percuma," kata Namawi di Bandung, Kamis.
Nawawi mengungkapkan upaya KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni pendidikan, pencegahan dan penindakan.
Dia menambahkan kegiatan Roadshow Bus KPK ini merupakan upaya pencegahan korupsi dengan pendekatan pendidikan.
"Seseorang memiliki integritas karena ia terbiasa dididik, dilatih, sedangkan kita juga perlu melakukan pengawasan, seperti mengawasi rumah kita sendiri," kata dia.
Oleh karenanya, dia mengajak seluruh pihak saling bergandengan tangan dalam upaya pemberantasan korupsi. Semua pihak harus aktif melaporkan bila ada indikasi tindak pidana tersebut.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menekankan perjuangan melawan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan tempat tinggal, maupun tempat kerja.
Ia juga memastikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan kegiatan ini.
"Kami pastikan pelaksanaan Roadshow Bus KPK dapat terlaksana dengan baik. Ini merupakan kerjasama dalam membantu memberantas korupsi karena kita harus mempererat koordinasi dan sinergi antara Pemerintah daerah dan KPK, agar program-program anti korupsi dapat berjalan efektif dan efisien," kata Bey.
Baca juga: KPK mensosialisasikan budaya antigratifikasi kepada Pemkot Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024