Para ilmuwan menemukan nodul atau bongkahan logam yang aneh yang menghasilkan oksigen dalam jumlah besar di dasar laut, menurut studi terbaru.

Sekelompok peneliti, yang studinya dipublikasikan di jurnal Nature, pada Senin percaya bahwa aktivitas elektrokimia dihasilkan oleh nodul polimetalik yang terbuat dari mangan dan besi.

Nodul itu terlihat seperti bongkahan batu bara dan diyakini bertanggung jawab untuk memecah molekul H2O.

“Kami memiliki sumber oksigen lain di planet ini, selain fotosintesis,” kata Andrew Sweetman, rekan penulis studi, dan ahli ekologi dasar laut di Scottish Association for Marine Science di Oban, Inggris seperti dikutip Sputnik, Rabu.

Menurut Badan Atmosfer dan kelautan Amerika Serikat (NOAA), sekitar setengah oksigen di bumi berasal dari laut.

Produksinya biasanya dapat dikaitkan dengan plankton samudera, tumbuhan terapung, alga, dan bakteri tertentu, yang keempatnya mampu melakukan fotosintesis.

Para ilmuwan sedang mencari penjelasan di balik fenomena yang agak aneh bahwa di dasar Samudera Pasifik terdapat sejumlah besar oksigen yang dihasilkan oleh sumber yang tidak diketahui.

Temuan tersebut aneh, mengingat fotosintesis tidak mungkin terjadi di kedalaman yang begitu dalam dan gelap, kata para pakar.

Sweetman menambahkan bahwa temuan tersebut dapat mempunyai implikasi dalam memahami bagaimana kehidupan di Bumi pertama kali dimulai. 


Sumber: Sputnik-OANA


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Misteri laut dalam: Sumber oksigen Bumi yang tak diketahui ditemukan

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024