"Ini adalah hal terbaik yang bisa terjadi saat ini bagi Partai Demokrat. Ini memungkinkan Partai Demokrat untuk merestrukturisasi dan bersatu kembali," kata Konev.
Biden mengatakan sebelumnya pada Minggu bahwa dia menghentikan kampanye presidennya dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Konev menunjukkan bahwa kampanye Biden telah menjadi gangguan bagi Partai Demokrat, memecah belah partai tersebut.
"Sekarang, saatnya untuk bersatu kembali. Kita tahu bahwa kita tidak ingin mengalami empat tahun lagi dengan Presiden Donald Trump," katanya.
Pakar tersebut menekankan bahwa terlalu dini untuk mengomentari calon potensial dari Partai Demokrat tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa itu adalah Harris.
"Kemungkinan besar adalah Wakil Presiden Kamala Harris, tetapi keputusan belum dibuat oleh partai," kata Konev.
Konvensi Nasional Demokrat akan diadakan pada 19 hingga 22 Agustus di Chicago.
Calon presiden dari Demokrat biasanya dikonfirmasi pada konvensi, tetapi tahun ini seorang calon bisa diumumkan lebih cepat untuk menghindari tantangan hukum dari partai Republik terkait masalah pemungutan suara di Ohio.
Pemimpin Eropa hormati
Para pemimpin Eropa menghormati keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk keluar dari pemilihan presiden AS tahun 2024.
Pada Minggu (21/7), Biden mengatakan bahwa dia akan mundur dari pemilihan presiden dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
"Teman saya Joe Biden telah mencapai banyak hal: untuk negaranya, untuk Eropa, untuk dunia. Berkat dia, kerja sama transatlantik erat, NATO kuat, dan AS adalah mitra yang baik dan dapat diandalkan bagi kami," Kata Kanselir Jerman Olaf Scholz di X pada Minggu.
Scholz selanjutnya menyatakan, keputusan Presiden Biden untuk tidak mencalonkan diri lagi patut dihormati.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa keputusan Biden yang "berani dan bermartabat" untuk keluar dari pemilihan mengundang kekaguman dan pengakuannya.
Demikian pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang menghormati keputusan Presiden Biden dan tetap akan bekerja sama di sisa masa pemerintahan Biden.
"Saya menghormati keputusan Presiden Biden dan saya menantikan kerja sama kita selama sisa masa jabatannya," kata Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di X.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Latvia Baiba Braze juga menyampaikan "penghormatan tertinggi" kepada Biden atas "keputusan sulit ini."
Sumber: Sputnik-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024