Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa ditutup turun di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan beragamnya data ekonomi dari Tiongkok selaku negara rekanan utama Indonesia.
 
Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah merosot 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.180 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.170 per dolar AS.
 
"Hal yang mendasari penguatan mata uang dolar AS saat ini adalah pelaku pasar yang memperkirakan kemungkinan 100 persen bahwa suku bunga The Fed akan turun setidaknya 25 basis poin ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bertemu pada 18 September mendatang," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Selasa.
 
Di sisi gejolak politik, dolar AS juga mendapatkan keuntungan dari kasus penembakan pada Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania.
 
Para pakar politik berpendapat bahwa kasus penembakan tersebut meningkatkan peluang kemenangan Trump atas Jo Biden dan hal itu memberi dukungan terhadap mata uang dolar AS, karena Trump mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis.
 
Di sisi lain, data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang beragam turut menekan kinerja mata uang rupiah.
 
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah turun di tengah ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024