Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan penjelasan menyangkut makna filosofi yang tertuang dalam logo Hari Jadi ke-74 yang bertemakan Kabupaten Bekasi Makin Berani Maju dan Berprestasi.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi Yan Yan Akhmad Kurnia di Cikarang, Senin, menjelaskan logo tersebut terinspirasi dari tradisi 'Ulin Seeng' yang secara turun-temurun dilakukan masyarakat Kabupaten Bekasi terutama ketika melaksanakan upacara pernikahan.
"Tradisi Ulin Seeng kini sudah jarang ditampilkan di tengah masyarakat dan ini yang menurut Bupati Bekasi harus diingatkan kembali agar tetap lestari," katanya.
Di dalam gambar tersebut terdapat angka tujuh dan empat yang melambangkan usia Kabupaten Bekasi sekaligus simbol kerja sama seluruh lapisan masyarakat menuju Kabupaten Bekasi lebih maju.
Gerakan dinamis dalam logo itu melambangkan fleksibilitas masyarakat Kabupaten Bekasi menyikapi perkembangan zaman yang semakin dinamis hingga dituntut untuk lebih kreatif.
Kemudian goresan berbentuk kepala dan peci yang terpakai di atasnya merupakan simbol keberanian dan semangat yang harus ditanamkan di tengah masyarakat Kabupaten Bekasi untuk membangun setiap sektor sesuai keahlian masing-masing.
Terakhir gambar alat masak dandang atau dikenal dengan seeng itu menjadi simbol bahwa kesuksesan dan keberhasilan harus diperjuangkan, bukan jatuh dari langit namun melalui kerja keras dan sikap pantang menyerah untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih maju.
Secara umum logo ini menggambarkan semangat kegotongroyongan dan kerja keras masyarakat untuk menyongsong Kabupaten Bekasi lebih maju guna mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan Kabupaten Bekasi termaju di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi Yan Yan Akhmad Kurnia di Cikarang, Senin, menjelaskan logo tersebut terinspirasi dari tradisi 'Ulin Seeng' yang secara turun-temurun dilakukan masyarakat Kabupaten Bekasi terutama ketika melaksanakan upacara pernikahan.
"Tradisi Ulin Seeng kini sudah jarang ditampilkan di tengah masyarakat dan ini yang menurut Bupati Bekasi harus diingatkan kembali agar tetap lestari," katanya.
Di dalam gambar tersebut terdapat angka tujuh dan empat yang melambangkan usia Kabupaten Bekasi sekaligus simbol kerja sama seluruh lapisan masyarakat menuju Kabupaten Bekasi lebih maju.
Gerakan dinamis dalam logo itu melambangkan fleksibilitas masyarakat Kabupaten Bekasi menyikapi perkembangan zaman yang semakin dinamis hingga dituntut untuk lebih kreatif.
Kemudian goresan berbentuk kepala dan peci yang terpakai di atasnya merupakan simbol keberanian dan semangat yang harus ditanamkan di tengah masyarakat Kabupaten Bekasi untuk membangun setiap sektor sesuai keahlian masing-masing.
Terakhir gambar alat masak dandang atau dikenal dengan seeng itu menjadi simbol bahwa kesuksesan dan keberhasilan harus diperjuangkan, bukan jatuh dari langit namun melalui kerja keras dan sikap pantang menyerah untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih maju.
Secara umum logo ini menggambarkan semangat kegotongroyongan dan kerja keras masyarakat untuk menyongsong Kabupaten Bekasi lebih maju guna mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan Kabupaten Bekasi termaju di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024