Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha bagi penyandang disabilitas telantar agar memiliki semangat mandiri untuk berkarya dan berpenghasilan.

"Dengan pemberian pelatihan ini akan memberikan kekuatan mereka untuk melakukan upaya-upaya minimal adaptif dengan kondisi riil yang mereka hadapi. Kita juga memberikan bantuan uang dalam rangka tadi, mudah-mudahan untuk modal," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Rumah Singgah Dinas Sosial Kabupaten Garut, Selasa.

Ia menuturkan acara tersebut merupakan kegiatan bimbingan fisik, mental, spiritual, dan sosial pada rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar dengan jumlah peserta sebanyak 23 orang.

Kegiatan yang digelar setiap tahun itu, kata Nurdin, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas telantar di Kabupaten Garut, sehingga mereka dapat hidup lebih mandiri, produktif, dan terampil sesuai kemampuannya masing-masing.

"Artinya, disesuaikan dengan kapasitas mereka, tentu itu yang dipilih, tentu teman-teman Dinas Sosial lebih memahami, adaptif dengan kondisi riil mereka, sehingga pilihan keterampilan itu akan disesuaikan dengan kondisi mereka," katanya.

Ia menyampaikan kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah yang saat ini masih terbatas, sedangkan jumlah sasaran disabilitas yang perlu mendapatkan bantuan cukup banyak.

"Berdasarkan undang-undang, telantar dipelihara oleh negara, tapi kenyataan karena keterbatasan yang kita miliki, pada akhirnya kan sulit, kita bisa memberikan yang lebih dari apa yang kita ingini," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji menambahkan kegiatan tersebut berupa pelatihan bagi penyandang disabilitas telantar agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan bisa hidup mandiri dengan memiliki keterampilan.
Ia menyampaikan peserta yang sebelumnya melakukan kegiatan mengemis diberi pelatihan keterampilan yang akan memberikan manfaat secara ekonomi bagi dirinya, seperti tunanetra diberi pelatihan memijat, disabilitas lain disesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak kembali menjadi pengemis.

"Mereka tidak kembali seperti pengemis, tidak menjadi pengemis lagi, diberikan bantuan dan peralatan," katanya.

Ia menambahkan kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun dan saat ini pesertanya 23 orang, kegiatan itu akan terus berlanjut karena jumlah disabilitas telantar di Garut tercatat masih banyak, sekitar seratus orang lebih.

"Kami setiap tahun melaksanakannya, berkelanjutan setiap tahun, ini sudah yang keempat," katanya.


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024