Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong percepatan proyek manajemen banjir perkotaan terpadu di Jabodetabek guna mengurangi dampak kerusakan akibat bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.

“Proyek Integrated Urban Flood Management bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan akibat banjir di Jabodetabek," kata Basuki dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Basuki menyampaikan manajemen banjir perkotaan terpadu dapat dilakukan melalui penerapan langkah-langkah pengendalian banjir yang komprehensif seperti perbaikan sungai, penggalian dasar sungai dan perlindungan tepian, kolam penahan, dan saluran pintas.

Menteri PUPR sebelumnya melakukan pertemuan dengan Senior Deputy Director of Southeast Asia Division Japan International Cooperation Agency (JICA) Hidenori Hashimoto di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Pertemuan tersebut mendiskusikan mengenai proyek Manajemen Banjir Perkotaan Terpadu (Integrated Urban Flood Management) di Jabodetabek.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas potensi kerja sama di bidang infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, perumahan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam kesempatan itu, Basuki juga mengapresiasi hasil studi yang telah disampaikan oleh Yachiyo Engineering Consultant JICA dan mendorong percepatan pekerjaan Integrated Urban Flood Management di Jabodetabek.

"Saya berterima kasih atas hibah JICA yang telah membantu dalam survei persiapan proyek yang berlangsung dari tahun 2023-2025. Saya harap konstruksi untuk 1 atau 2 komponen pekerjaan dapat segera dimulai di periode 2025-2029,” ucap Basuki.

Dalam proyek Integrated Urban Flood Management tersebut, lanjut Basuki, akan termasuk pula paket pekerjaan yang meliputi operasi perubahan Bendung Bekasi dan kolam retensi di Sungai Bekasi, Cikeas dan Cileungsi, peningkatan saluran, kolam retensi, dan saluran bawah tanah di Jakarta Barat, stasiun galian dan pompa di Jakarta Timur, pemeliharaan anak Sungai Sabi ke Sungai Cisadane.

Dia juga menyampaikan potensi kolaborasi bagi investor Jepang dalam proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang didanai menggunakan skema KPBU Support-Built-Operate-Transfer (SBOT) dengan total nilai investasi mencapai Rp12,5 triliun.

Menteri PUPR juga mendiskusikan mengenai potensi kerja sama dalam bidang pengembangan IKN dan proyek infrastruktur lainnya.

Menindaklanjuti permohonan Kementerian PUPR kepada Duta Besar Jepang yang baru di Indonesia pada pertemuan bilateral Maret 2024 untuk dukungan konektivitas di IKN.

 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR dorong percepatan proyek manajemen banjir di Jabodetabek

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024