Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut Jawa Barat masih membutuhkan tambahan pasokan gas bumi.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan defisit gas bumi di Jawa Barat mencapai 144 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) per tahun 2024.

“Defisit pasokan gas bumi di Jawa Barat disebabkan produksi gas di wilayah Jawa Barat maupun area Sumatera Tengah dan Selatan yang memasok untuk pembeli Jawa Barat menunjukkan tren penurunan,” kata Kurnia dalam Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Sementara itu, Jawa Timur kemungkinan besar akan mengalami surplus gas pada 2024 hingga 2025.

Untuk tahun 2024, rata-rata ekses produksi gas bumi sekitar 90 MMSCFD. Gas yang tidak dapat terserap ini berpotensi mempengaruhi pencapaian lifting gas bumi nasional. Keadaan ini juga berdampak pada pengembangan lapangan-lapangan baru oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Jawa Timur.

“Hal ini tentu berakibat pada kesinambungan produksi di masa mendatang, termasuk pencapaian produksi gas bumi sebesar 12 BCFD pada tahun 2030,” ujar dia.

Akan tetapi, ekses gas dari Jawa Timur yang tidak dapat mengalir ke Jawa Barat karena belum tersambungnya infrastruktur di kedua wilayah tersebut.

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SKK Migas: Jawa Barat butuh tambahan pasokan gas bumi

Pewarta: Imamatul Silfia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024