Antarajawabarat.com, 30/1 - Benih tanaman kentang aeroponik bisa dipanen berkali-kali selama dua bulan sehingga memberikan nilai tambah bagi petani, kata Ahli Tanaman dari East West Seet Indoneia Cisarua Lembang, Budhi Prasetya di Bandung, Kamis.

"Bila benih tanaman kentang konvensinal hanya bisa dipanen sekali, untuk aeroponik bia dipanen berkali-kali selama dua bulan," kata Budhi.

Menurut dia, tanaman aeroponik yang dikembangkan oleh balai pembenihan hortukultura itu merupakan bentuk varian alternatif yang diharapkan bisa meningkatkan produksi dan nilai tambah petani.

Dikatakannya, dia kentang jeni konvensional, benih yang dihasilkan berkisar antara 4-5 umbi saja dan tidak bisa dipanen kembali.

Berbeda dengan teknik aeroponik, selain mampu dipanen berkali-kali selama dua bulan juga ukuran benihnya rata-rata sama.

"Dari hasil penelitian, kentang jenis ini pula tahan serangan penyakit," katanya.

Menurut dia, benih kentang hasil aeroponik punya sedikit kemungkinan terkena penyakit karena nutrisi dan pertumbuhan benih selalu terpantau.

Budhi menjelaskan satu tanaman kentang aeroponik mampu menghasilkan 30-40 benih kentang setiap minggu sehingga lebih ekonomis.

Namun demikian, perlu perawatan intensif dalam ruangan terkontrol, misalnya dengan "green house" (rumah kaca) atau "screen house".

Prosesnya, akar kentang indukan benih dibiarkan menjuntai dalam medium yang ditutupi plastik hitam. Akar itu harus disemprot nutrisi selama lima menit setiap 15 menit sekali selama 24 jam. Dalam seminggu, benih kentang sudah bisa dipanen.

Namun usaha untuk mengembangkan teknik aeroponik itu masih rumit karena petani harus memperhatikan kelembaban, suhu, komposisi nutrisi, dan jadwal penyemprotannya setiap waktu.

"Modal pertama memulainya cukup besar, tetapi bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh justru lebih ekonomis dan bisa jadi investasi jangka panjang," kata Budhi Prasetya menambahkan.***3***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015