Antarajawabarat.com, 28/1 - Gabungan Pengusaha Jamu mencanangkan program gerakan membangun kesadaran manfaat tanaman obat keluarga kepada anak-anak dilingkungan sekolah di Indonesia.

"Nanti kita bagikan tanaman obat keluarga ke sekolah-sekolah agar dapat memanfaatkan hasil dari apotek hidup itu," kata Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Charles Saerang saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di SD Kartika X Parongpong, Bandung Barat, Jabar, Rabu.

Charles mengatakan tanaman obat yang akan dibagikan ke sekolah diantaranya tanaman jenis kunyit asam, jahe dan tanaman herbal lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Ia berharap, gerakan menanam tanaman obat itu dapat menumbuhkan kecintaan terhadap tanaman obat dan minuman jamu kepada masyarakat sejak dini.

"Ini adalah program ibu Puan yang menjadi suatu kejutan agar masyarakat memikirkan budaya herbal dengan meminum jamu," kata Direktur perusahaan jamu Nyonya Mener itu.

Ia menambahkan, pemerintah sudah mulai berupaya melestarikan tanaman herbal dan menyosialisasikan jamu sebagai budaya Indonesia yang harus dijaga.

Menurut dia, membangun masyarakat akan cinta pada produk Indonesia yakni jamu dapat mulai dilakukan dengan membiasakan minum jamu setiap hari.

"Bersama-sama mengingatkan kepada masyarakat agar cinta budaya dengan minum jamu," katanya.

Ia mengungkapkan, sejumlah kementerian di Indonesia sudah menjalankan budaya minum jamu, selanjutnya akan diberlakukan di seluruh kementerian kemudian di Istana Negara.

"Akan didorong ke 34 kementerian, yang akhirnya nanti di Istana, sebelum ke Istana ke kementerian ibu Puan dulu," katanya.

Sementara itu, produk jamu di Indonesia, kata dia, terus menunjukan perkembangan yang baik dengan omzet Rp3 trilun khusus produk jamu.

Upaya meningkatkan budaya minum jamu, harap dia dapat berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan, kemudian mensejahterakan petani tanaman obat.

"Dengan budaya minum jamu itu akan berdampak positif seperti akan mendorong perekonomian petani rakyat kecil," katanya.***4***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015