Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat ratusan bangunan sekolah yang rusak akibat bencana alam dan ambruk dimakan usia menjadi prioritas pembangunan tahun ini termasuk SMP 4 Sukaresmi.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Jumat, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir jumlah sekolah rusak di Cianjur terus bertambah termasuk setelah diguncang gempa tahun 2022, namun sebagian besar mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Baca juga: 20 SMP di Cianjur lakukan PPDB secara online
"Untuk sekolah rusak akibat gempa langsung dibangun kembali berkat bantuan pemerintah pusat, sedangkan yang rusak akibat bencana dan lapuk dimakan usia tersebar dari Cianjur utara hingga selatan," katanya.
Minimnya anggaran untuk perbaikan sekolah rusak membuat pemerintah daerah menerapkan skala prioritas untuk sekolah yang rusak berat akibat bencana alam dan belum pernah mendapatkan bantuan renovasi dari pemerintah.
Bahkan sampai saat ini pihaknya terus berupaya mengurangi jumlah sekolah yang rusak setiap tahunnya dengan menambah anggaran bantuan dari provinsi dan pusat serta bantuan dari swasta, termasuk dari dana tidak terduga.
"Kita upayakan setiap tahun jumlah sekolah rusak atau ambruk terus berkurang, termasuk SMP 4 Sukaresmi yang dua ruang kelasnya rusak berat akan mendapat perbaikan," katanya.
Kepala Sekolah SMPN 4 Sukaresmi, Asep Yani, mengatakan sekolah yang terletak di Desa Kubang itu setiap hari menampung 120 siswa yang menjalani proses belajar mengajar, namun saat ini kekurangan ruang kelas karena dua dari enam ruangan rusak.
Rusaknya ruang kelas sudah terjadi sejak tahun 2010, di mana langit-langit jebol dan dinding ruangan retak sehingga rawan ambruk ketika dipaksakan untuk dipakai. Tidak hanya kekurangan ruang kelas, pihaknya juga kekurangan meja dan kursi di setiap ruangan.
"Harapan kami segera mendapat perbaikan dan tambahan meja dan kursi serta sarana dan prasarana penunjang pendidikan layaknya sekolah negeri lainnya," kata Asep.
Baca juga: Sekolah di Cianjur dilarang pungut iuran untuk perpisahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Jumat, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir jumlah sekolah rusak di Cianjur terus bertambah termasuk setelah diguncang gempa tahun 2022, namun sebagian besar mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Baca juga: 20 SMP di Cianjur lakukan PPDB secara online
"Untuk sekolah rusak akibat gempa langsung dibangun kembali berkat bantuan pemerintah pusat, sedangkan yang rusak akibat bencana dan lapuk dimakan usia tersebar dari Cianjur utara hingga selatan," katanya.
Minimnya anggaran untuk perbaikan sekolah rusak membuat pemerintah daerah menerapkan skala prioritas untuk sekolah yang rusak berat akibat bencana alam dan belum pernah mendapatkan bantuan renovasi dari pemerintah.
Bahkan sampai saat ini pihaknya terus berupaya mengurangi jumlah sekolah yang rusak setiap tahunnya dengan menambah anggaran bantuan dari provinsi dan pusat serta bantuan dari swasta, termasuk dari dana tidak terduga.
"Kita upayakan setiap tahun jumlah sekolah rusak atau ambruk terus berkurang, termasuk SMP 4 Sukaresmi yang dua ruang kelasnya rusak berat akan mendapat perbaikan," katanya.
Kepala Sekolah SMPN 4 Sukaresmi, Asep Yani, mengatakan sekolah yang terletak di Desa Kubang itu setiap hari menampung 120 siswa yang menjalani proses belajar mengajar, namun saat ini kekurangan ruang kelas karena dua dari enam ruangan rusak.
Rusaknya ruang kelas sudah terjadi sejak tahun 2010, di mana langit-langit jebol dan dinding ruangan retak sehingga rawan ambruk ketika dipaksakan untuk dipakai. Tidak hanya kekurangan ruang kelas, pihaknya juga kekurangan meja dan kursi di setiap ruangan.
"Harapan kami segera mendapat perbaikan dan tambahan meja dan kursi serta sarana dan prasarana penunjang pendidikan layaknya sekolah negeri lainnya," kata Asep.
Baca juga: Sekolah di Cianjur dilarang pungut iuran untuk perpisahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024