Sebanyak 375 keluarga yang tinggal di daerah pesisir pantai utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang menjadi korban abrasi mendapat kesempatan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Pemkab Karawang sudah memutuskan untuk merelokasi warga terdampak abrasi. Kami membangun rumah layak huni untuk mereka yang terdampak," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Jumat.
Ia menyampaikan, sesuai dengan laporan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Karawang, sebanyak 375 keluarga di wilayah Kecamatan Cibuaya terdampak abrasi.
Catatan Pemerintah Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, abrasi di daerah itu terjadi sejak tahun 1990-an. Hingga kini abrasi terus berlangsung dan semakin parah, sampai melenyapkan ratusan permukiman warga. Akibatnya, warga harus pindah ke rumah keluarga atau saudara mereka yang jauh dari jangkauan gelombang pantai.
Tak banyak yang bisa dilakukan warga untuk berjuang mempertahankan rumah mereka dari empasan gelombang tinggi dan abrasi di pesisir utara Karawang.
Mereka hanya berupaya dengan melakukan turap dari peralatan seadanya, seperti dengan menyimpan karung berisi pasir di bibir pantai, memasang bambu, dan lain-lain. Namun, upaya itu tak sepenuhnya berhasil karena abrasi dan gelombang tinggi masih terus menghantui.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pemkab Karawang sudah memutuskan untuk merelokasi warga terdampak abrasi. Kami membangun rumah layak huni untuk mereka yang terdampak," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Jumat.
Ia menyampaikan, sesuai dengan laporan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Karawang, sebanyak 375 keluarga di wilayah Kecamatan Cibuaya terdampak abrasi.
Catatan Pemerintah Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, abrasi di daerah itu terjadi sejak tahun 1990-an. Hingga kini abrasi terus berlangsung dan semakin parah, sampai melenyapkan ratusan permukiman warga. Akibatnya, warga harus pindah ke rumah keluarga atau saudara mereka yang jauh dari jangkauan gelombang pantai.
Tak banyak yang bisa dilakukan warga untuk berjuang mempertahankan rumah mereka dari empasan gelombang tinggi dan abrasi di pesisir utara Karawang.
Mereka hanya berupaya dengan melakukan turap dari peralatan seadanya, seperti dengan menyimpan karung berisi pasir di bibir pantai, memasang bambu, dan lain-lain. Namun, upaya itu tak sepenuhnya berhasil karena abrasi dan gelombang tinggi masih terus menghantui.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024