Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup turun di tengah kekhawatiran suku bunga Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Pada akhir perdagangan Senin, kurs rupiah merosot 77 poin atau 0,48 persen menjadi Rp16.072 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.995 per dolar AS.

"Pelaku pasar masih mengkhawatirkan The Fed yang masih akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, menyusul risalah Federal Open Market Committee yang tetap bernada hawkish dan PMI Global S&P flash AS yang menunjukkan aktivitas bisnis yang kuat," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Reny menuturkan pergerakan valas masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari AS. Investor mencermati data-data ekonomi AS yang baru yang menunjukkan meningkatnya data durable goods order.

Pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi naik sebesar 0,7 persen month on month (mom) pada April 2024, lebih rendah dari sebesar 0,8 persen pada Maret 2024.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah turun di tengah kekhawatiran FFR yang lebih tinggi lebih lama

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024