Pabrik Gula (PG) Tersana Baru di Cirebon, Jawa Barat, memproyeksikan dapat memproduksi gula mencapai 296.230 kuintal selama musim giling tebu pada 2024.
General Manager PG Tersana Baru Wisri Mustofa dalam keterangannya di Cirebon, Kamis, mengatakan bahwa jumlah produksi itu dapat terealisasi karena luas lahan tebu di wilayahnya saat ini mencapai 5.942,402 hektare.
Ia menjelaskan dari luasan tersebut bisa menghasilkan tebu sebanyak 393.747 ton, yang kemudian diproses menjadi gula dengan rendemen (kadar gula) sekitar 7,50 persen.
“Kami cukup optimis target yang telah ditetapkan itu tercapai atau bisa saja terlampaui. Semua upaya saat ini dikerahkan,” katanya.
Wisri menyebutkan berdasarkan data, luasan lahan tebu itu diperkirakan memiliki tingkat produktivitas rata-rata mencapai 663 kuintal per hektar.
Menurut dia, dengan sumber daya tersebut maka aktivitas produksi di PG Tersana Baru diharapkan dapat menyuplai kebutuhan gula di daerah Cirebon dan sekitarnya.
“Jadi target kami selama musim giling tebu tahun ini adalah yakni hablur 295.344 kuintal, Gula sekitar 296.230 kuintal dan tetes tebu sekitar 196.874 kuintal,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama PT PG Rajawali II Ardian Wijarnako menyampaikan mengatakan proses giling tebu di sejumlah pabrik gula dimulai pada Mei 2024, yakni dilakukan terlebih dahulu di PG Tersana Baru, kemudian PG Sindanglaut serta terakhir di PG HGU Jatitujuh.
Sebelumnya, kata dia, untuk mengawali proses giling tebu pihaknya telah melaksanakan prosesi tradisi pesta rakyat berupa Selametan Giling pada Rabu (22/5).
Pihaknya berharap proses giling tebu ini bisa berjalan lancar, mengingat pada 2023 aktivitas tersebut sempat terdampak dengan adanya fenomena El Nino.
"Ke depan saya meyakini, kami bisa mulai memasuki masa keemasan di industri gula nasional,” ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024