Sekitar 500 intelektual dan tokoh budaya Prancis pada Jumat (17/5) menyampaikan seruan yang mendesak Presiden Emmanuel Macron dan seluruh komunitas internasional untuk mengakui negara Palestina tanpa ditunda lagi.
Dalam sebuah artikel yang dilansir surat kabar Le Monde, para penandatangan menuliskan, “Kami, warga negara, meminta Presiden Republik dan seluruh komunitas internasional untuk mengakui Negara Palestina tanpa penundaan lebih lanjut”.
Ratusan cendekiawan itu menyatakan bahwa “konflik Palestina-Israel, yang sudah berlangsung selama lebih dari seabad, telah mencapai puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak dapat diterima sejak 7 Oktober, diikuti peristiwa-peristiwa berikutnya”.
Oleh karena itu, mereka mendesak komunitas internasional, khususnya Prancis, untuk “menanggapi secara tegas dan pasti”.
Mereka juga menekankan bahwa "Prancis, yang dikenal karena posisinya yang unik di antara bangsa-bangsa, harus menjadi contoh bagi mereka yang belum berani mengambil langkah ini".
Tidak pada 21 Mei
Pemerintah Spanyol tidak berniat mengakui negara Palestina pada 21 Mei 2024 namun siap melakukannya nanti bersama dengan negara lain, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Jumat (17/5).
“Ini tidak akan terjadi pada Selasa depan karena kami sedang berkoordinasi dengan negara-negara lain supaya kami membuat deklarasi dan pengakuan bersama,” katanya dalam wawancara dengan stasiun TV Spanyol La Sexta yang disiarkan, Jumat.
Pernyataan PM Sanchez itu bergulir setelah pekan lalu, Lembaga Penyiaran Publik Irlandia (RTE) melansir berita bahwa Irlandia, Spanyol, Slovenia dan Malta sedang mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui negara Palestina pada 21 Mei.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares tidak mengonfirmasi laporan tersebut, namun mengisyaratkan bahwa telah ada keputusan yang fundamental.
Saat ini, Palestina telah diakui oleh sembilan negara anggota Uni Eropa yakni Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Swedia.
Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, dan Slovakia telah mengakui negara Palestina pada 1988 atau sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa, sedangkan Swedia melakukannya pada 2014.
Sumber: WAFA/Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 500 intelektual Prancis desak Presiden Macron akui negara Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Dalam sebuah artikel yang dilansir surat kabar Le Monde, para penandatangan menuliskan, “Kami, warga negara, meminta Presiden Republik dan seluruh komunitas internasional untuk mengakui Negara Palestina tanpa penundaan lebih lanjut”.
Ratusan cendekiawan itu menyatakan bahwa “konflik Palestina-Israel, yang sudah berlangsung selama lebih dari seabad, telah mencapai puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak dapat diterima sejak 7 Oktober, diikuti peristiwa-peristiwa berikutnya”.
Oleh karena itu, mereka mendesak komunitas internasional, khususnya Prancis, untuk “menanggapi secara tegas dan pasti”.
Mereka juga menekankan bahwa "Prancis, yang dikenal karena posisinya yang unik di antara bangsa-bangsa, harus menjadi contoh bagi mereka yang belum berani mengambil langkah ini".
Tidak pada 21 Mei
Pemerintah Spanyol tidak berniat mengakui negara Palestina pada 21 Mei 2024 namun siap melakukannya nanti bersama dengan negara lain, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Jumat (17/5).
“Ini tidak akan terjadi pada Selasa depan karena kami sedang berkoordinasi dengan negara-negara lain supaya kami membuat deklarasi dan pengakuan bersama,” katanya dalam wawancara dengan stasiun TV Spanyol La Sexta yang disiarkan, Jumat.
Pernyataan PM Sanchez itu bergulir setelah pekan lalu, Lembaga Penyiaran Publik Irlandia (RTE) melansir berita bahwa Irlandia, Spanyol, Slovenia dan Malta sedang mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui negara Palestina pada 21 Mei.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares tidak mengonfirmasi laporan tersebut, namun mengisyaratkan bahwa telah ada keputusan yang fundamental.
Saat ini, Palestina telah diakui oleh sembilan negara anggota Uni Eropa yakni Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Swedia.
Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, dan Slovakia telah mengakui negara Palestina pada 1988 atau sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa, sedangkan Swedia melakukannya pada 2014.
Sumber: WAFA/Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 500 intelektual Prancis desak Presiden Macron akui negara Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024