Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Jawa Barat menyatakan kejadian kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok merupakan pelajaran yang berharga.

"Musibah ini kami turut belasungkawa dan turut berdukacita. Disdik Depok akan melakukan evaluasi kegiatan sekolah SMP yang memang harus keluar kota," kata Kepala Disdik Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah ketika ditemui di Sekolah Lingga Kencana Depok, Minggu.

Siti mengatakan Disdik Depok tidak mempunyai kewenangan untuk membuat aturan sekolah tingkat SMK maupun SMA.

Namun kejadian ini menjadi bagian dari evaluasi untuk acara perpisahan sekolah di luar kota tingkat SMP.


Ia mengatakan evaluasi ini terkait pengetatan mobil bus yang akan digunakan oleh pihak sekolah yang ingin mengadakan acara di luar kota.

Selain itu mengimbau pihak sekolah yang ingin menggunakan bus untuk acara di luar kota kondisinya harus baik secara data maupun fisik.

"Imbauan juga harus menggunakan travel wajib untuk cek fisik agar bus benar-benar dalam kondisi prima," kata Siti.


Pemkot evaluasi besar-besran


Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kegiatan di luar sekolah setelah peristiwa kecelakaan bus di Subang yang mengakibatkan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok menjadi korban.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Kota Depok, Minggu, mengatakan pemkot akan berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang memegang wewenang atas SMA/SMK sederajat.

"Kami akan koordinasi dengan (Diknas) Jawa Barat dan mungkin nanti di tingkat SMP atau SD juga akan ada evaluasi. Syarat dan ketentuan berlaku jika ingin melakukan kunjungan luar kota," ujar Imam.

Ia menyebutkan secara teknis evaluasi ini akan melibatkan Dewan Sekolah, Dewan Pendidikan Kota Depok, lembaga persatuan sekolah swasta, Dinas Pendidikan Kota Depok, KCD, hingga pihak kepolisian jika dimungkinkan mengikuti evaluasi tersebut.

Menurutnya, keamanan kendaraan yang digunakan siswa-siswi sekolah merupakan sebuah kewajiban dan mekanisme yang harus ditempuh. Terlebih kecelakaan ini terjadi diduga akibat rem bus blong.

"Kami juga akan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengusut permasalahan ini dengan pihak penyelenggara travel bus tersebut," ucapnya.

Kendati demikian, lanjut Imam, saat ini Pemkot Depok dan pihak terkait masih fokus melakukan penanganan para korban kecelakaan dan pemakaman korban meninggal dunia.

"Mudah-mudahan semoga secepatnya (dilakukan evaluasi)," kata Imam.

Sebelumnya, bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK asal Depok, Jawa Barat, mengalami kecelakaan di jalan turunan Ciater, Subang, Sabtu (11/5) malam sekitar pukul 18.45 WIB.

Dalam peristiwa itu, tercatat sepuluh orang siswa penumpang bus dan seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024