Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian Provinsi Jawa Barat (Jabar) hingga menghasilkan pendapatan Rp150 triliun dalam kurun 10 tahun lewat pertanian padi.

“Pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Berdasarkan hitung-hitungan kami, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan Rp15 triliun dalam satu tahun atau Rp150 triliun dalam 10 tahun,” kata Mentan Amran dalam Apel Pompanisasi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Amran menjelaskan berdasarkan kalkulasi perhitungan yang dilakukan pihaknya, petani yang ada di daerah Jawa Barat bisa memperoleh keuntungan Rp15 triliun dalam satu tahun atau Rp150 triliun dalam 10 tahun.

Dia menuturkan potensi tersebut berdasarkan perhitungan dari satu pompa yang bisa melayani 50 sampai 100 hektare lahan sawah. Maka jika 10 ribu pompa yang digunakan maka bisa mengairi lahan persawahan hingga seluas 500 ribu hektare.

“Bayangkan kalau 10 ribu pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton (beras) untuk Jawa Barat, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani Rp15 triliun per tahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," ujar Amran dalam keterangan di Jakarta.

Menurut Mentan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar yang dapat menghasilkan produktivitas di Indonesia. Karena itu, pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga tiga kali dalam setahun.

Amran mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi menerima bantuan pompanisasi sebanyak 10 ribu unit dan akan didistribusikan ke 27 kabupaten/kota.

Dia berharap bantuan tersebut mampu mengairi lahan tadah hujan sehingga mampu berproduksi dalam penyediaan pangan dalam negeri dan mewujudkan swasembada pangan bagi bangsa.

"Dulu bantuan Jawa Barat 4.100 unit pompa, sekarang tambahan baru 2.700 unit dan kami akan tambah lagi 6 ribu kalau semua sudah selesai terpasang. Jadi tahun ini 10 ribu unit untuk Jawa Barat dan ini terbesar selama Jawa Barat berdiri," ujar Amran.

Oleh karena itu, Amran mengaku optimistis dengan adanya program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif melalui peningkatan produktivitas pertanian.


Sementara itu Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengajukan 350 unit pompanisasi untuk mengairi sekitar 3.000 hektare lahan sawah tadah hujan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, guna memaksimalkan produksi dan mengantisipasi terjadinya kekeringan.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan, hal tersebut sudah mendapat jawaban dari Pemprov Jabar yang segera mengirim pompa tersebut ke Cianjur dan segera dioperasikan di 350 titik yang selama ini kesulitan mengairi sawah.

"Data dari dinas pertanian terdapat sekitar 25 ribu hektare lahan sawah tadah hujan di Cianjur, namun setelah di verifikasi kurang lebih 3.000 hektare tadah hujan yang harus menggunakan pompanisasi," katanya.

Herman menjelaskan, dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian di Gedung Sate Bandung, Kamis (18/4) disampaikan bahwa Kementerian Pertanian sudah mengalokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik untuk akselerasi perluasan tanam sawah tadah hujan di Jabar.

"Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyampaikan perlunya peningkatan produksi sawah tadah hujan untuk mengejar target produksi gabah sebanyak 11 juta ton lebih tahun ini, sehingga perlu instrumen untuk menjaga ketersediaan air antara lain dengan pompanisasi," katanya.

Namun penerima pompanisasi harus jelas dan sesuai target sehingga Pemprov Jabar, meminta pemerintah kabupaten/kota membuat pemetaan lahan dan lokasi, selain itu, menurut Bey, perlu koordinasi dengan pihak TNI/Polri untuk menjaga program pompanisasi.

Bahkan setiap alat pompanisasi disematkan GPS atau menggunakan pengawasan secara digital, sehingga keberadaan-nya tepat sasaran dan tidak disalah gunakan, termasuk memaksimalkan resi gudang dan pusat distribusi Jabar sebagai instrumen pengendalian stok dan harga pangan.

"Kami sudah meminta dinas pertanian untuk segera menindaklanjuti permintaan dari kementerian dan Pemrov agar pompanisasi yang diajukan dapat segera sampai ke Cianjur," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan optimistis pompanisasi bisa hasilkan Rp150 triliun bagi Jabar

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024