Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas logam mulia dan perhiasan/permata menyumbang peningkatan terbesar untuk nilai ekspor pada Maret 2024 yakni 925,8 juta dolar AS.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor produk industri pengolahan naik 21,45 persen yang disumbang oleh peningkatan ekspor logam dasar mulia. Ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 16,08 persen disumbang oleh peningkatan ekspor sarang burung.

"Komoditas dengan peningkatan terbesar dibanding Februari 2024 adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 925,8 juta dolar AS atau 206,58 persen," ujar Amalia di Jakarta, Senin.

Amalia menyampaikan, nilai ekspor Indonesia Maret 2024 mencapai 22,43 miliar dolar AS atau naik 16,40 persen dibanding ekspor Februari 2024. Dibanding Maret 2023 nilai ekspor turun sebesar 4,19 persen.

Ekspor nonmigas Maret 2024 mencapai 21,15 miliar dolar AS, naik 17,12 persen dibanding Februari 2024, dan turun 4,21 persen jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2023.

Lebih lanjut, peningkatan ekspor Maret 2024 dibanding Februari 2024 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 17,12 persen dari 18,05 miliar dolar AS menjadi 21,14 miliar dolar AS. Demikian juga ekspor migas naik 5,62 persen dari 1,21 miliar dolar AS menjadi 1,28 miliar dolar AS.

Dari sisi migas, peningkatan ekspor disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah 2,37 persen menjadi 201,3 juta dolar AS.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut logam mulia jadi penyumbang ekspor terbesar Maret 2024

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024