Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS, sehingga memperpanjang catatan surplus menjadi selama 47 bulan beruntun.

"Surplus neraca perdagangan bulan Maret 2024 lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adiningar Widyasanti dalam jumpa pers Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin.

Amalia mengatakan surplus disumbang oleh sektor nonmigas sebesar 6,51 miliar dolar AS, sedangkan sektor migas defisit 2,04 miliar dolar AS pada Maret 2024.

Selama Januari-Maret 2024 sektor migas mengalami defisit 5,10 miliar dolar AS, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas sebesar 12,41 miliar miliar dolar AS, sehingga secara total mengalami surplus 7,31 miliar dolar AS.

"Tiga negara penyumbang surplus terbesar pada 2024 yakni Amerika Serikat sebesar 1,50 miliar dolar AS, India sebesar 1,43 dolar AS dan Filipina sebesar 771,7 juta dolar AS," kata Amalia.

BPS juga mencatat negara penyumbang defisit terdalam pada Maret 2024 adalah Thailand dengan 383,9 juta dolar AS, Brasil sebesar 359,0 juta dolar AS, dan Australia sebesar 265,6 juta dolar AS.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Surplus neraca perdagangan RI berlanjut, jadi 47 bulan beruntun

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024