Antarajawabarat.com,8/11 - Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP, harus memperkuat kemitraan ekonomi di kawasan Asia Pasifik, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam satu pernyataan yang diterima Antara di Delf, Belanda, Sabtu.

Rusia berusaha memperkuat integrasi ekonomi kawasan dan kesimpulan dari berbagai perjanjian-perjanjian perdagangan bebas kawasan adalah salah satu dari kecenderungan-kecenderungan global," kata presiden itu.

Ia menambahkan bahwa kawasan Asia-Pasifik akan menjadi pusat kegiatan ekononi dan politik global.

"Kini ada sekitar 70 perjanjian seperti itu dan sejumlah proyek sedang dilaksanakan. Di antaranya adalah Kemitraan Trans-Pasifik dan satu kemitraan kawasan yang luas," kata Presiden Putin.

Akan tetapi ia menegaskan bahwa perjanjan-perjanjian perdagangan bebas jangan merusak sistem perdagangan multilateral, tetapi sebaliknya melengkapinya, membantu konsolidasinya dan pertumbuhan yang saling terkait.

"Serikat-serikat pekerja kawasan jangan saling bertikai atau pecah," kata Putin dan menambahkan bahwa perjanjian-perjanjian seperti itu harus transparan, jujur dan menangani kebutuhan-kebutuhan ekonomi masing-masing.

Ia mengatakan integrasi kawasan harus transparan dan meningkatkan berbagai informasi antara semua proses perundingan. Akan tetapi, tidak mudah mengevaluasi kemajuan Kemitraan Trans-Pasifik.

"Prakarsa ini dilakukan dibelakang pintu tertutup, walaupun perusahaan-perusahaan dan publik dari negara-negara pengontrak tidak memiliki akses padanya apa lagi negara-negara lain," kata Putin.

Ia mengatakan pada perundingan lima tahun terakhir ini, kita telah berulang-ulang mendengar tentang keberhasilan yang dicapai, tetapi pernyataan-pernyataan seperti itu selalu kemudian dibantah.

"Pada waktu lalu ini terjadi menjelang KTT APEC di Bali November 2013. Tampaknya ada satu masalah untuk melanjutkan perundingan yang telah "membeku" selama lebih dari setahun. Tanggal bagi dimulainya perundingan belum dimumkan," kata Putin.

Sistem hubungan ekonomi multilateral di kawasan Asia Pasifik hanya dapat kuat jika kepentingan-kepentingan semua negara kawasan itu diperhatikan, tambahnya.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014