Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka melemah 0,68 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.204,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,00 poin atau 0,10 persen ke posisi 968,06.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.170 sampai 7.250," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam akibat aksi profit taking investor asing pada saham perbankan Big Caps (kapitalisasi besar)
Selain melemahnya nilai tukar rupiah, pemicu lainnya yaitu melesatnya angka inflasi tahunan nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi tahunan domestik pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,75 persen.
Inflasi periode Maret 2024 diakibatkan oleh naiknya konsumsi musiman masyarakat Indonesia saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Dari mancanegara, pelaku pasar pekan ini menantikan rilis angka inflasi di kawasan Eropa yang berpotensi tetap di bawah 3 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga wait and see data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), seperti non farm payroll dan unemployment rate yang menjadi salah satu pertimbangan FOMC The Fed di akhir April 2024 mendatang.
Dari Asia, Indeks PMI manufaktur versi Caixin China pada Maret 2024 lanjut di level ekspansif sebesar 51,1, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 50,9.
IHSG dibuka melemah 0,68 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.204,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,00 poin atau 0,10 persen ke posisi 968,06.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.170 sampai 7.250," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam akibat aksi profit taking investor asing pada saham perbankan Big Caps (kapitalisasi besar)
Selain melemahnya nilai tukar rupiah, pemicu lainnya yaitu melesatnya angka inflasi tahunan nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi tahunan domestik pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,75 persen.
Inflasi periode Maret 2024 diakibatkan oleh naiknya konsumsi musiman masyarakat Indonesia saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Dari mancanegara, pelaku pasar pekan ini menantikan rilis angka inflasi di kawasan Eropa yang berpotensi tetap di bawah 3 persen.
Selain itu, pelaku pasar juga wait and see data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), seperti non farm payroll dan unemployment rate yang menjadi salah satu pertimbangan FOMC The Fed di akhir April 2024 mendatang.
Dari Asia, Indeks PMI manufaktur versi Caixin China pada Maret 2024 lanjut di level ekspansif sebesar 51,1, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 50,9.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024