Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan alih fungsi hutan semakin memperparah dampak bencana tanah longsor di Cipongkor dan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat telah mengakibatkan ratusan unit rumah rusak dan empat warga meninggal dunia.  

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan berdasarkan citra satelit dan visualisasi pesawat tanpa awak (drone) terlihat beberapa area hutan di bagian atas perbukitan Cibenda, Cipongkor telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan persawahan.

Selanjutnya, vegetasi hutan rimbun yang pada sisi Barat Daya dan Timur Laut perbukitan Cibenda juga tampak telah ditanami tanaman hortikultura.

“Sehingga karena perubahan itu mengakibatkan hilangnya vegetasi yang berperan penting dalam menjaga stabilitas tanah. Saat dilanda hujan tanah menjadi longsor dan menimbun pemukiman penduduk yang tepat di bawah bukit,” ujarnya.  

Abdul menekankan bahwa alih fungsi hutan untuk lahan pertanian bukan berarti dilarang sepenuhnya, tapi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan disertai rekayasa teknis untuk mencegah terjadinya bencana.

Sementara, dari analisa yang dilakukan BNPB diketahui persawahan di kawasan terdampak longsor itu menerapkan sistem terasering tradisional untuk mencegah erosi atau pengikisan tanah.   

Hal demikian sebagaimana umumnya lahan persawahan di kawasan perbukitan yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia lainnya.

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman, atau harus ada rekayasa engginering secara alami,” ujarnya. 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB ungkap alih fungsi hutan memperparah longsor di Bandung Barat

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024