Bank Indonesia (BI) mendukung perbankan meningkatkan penyaluran kredit ke berbagai sektor terutama ke sektor inklusif dan hijau untuk mendukung pengembangan keuangan dan ekonomi yang inklusif dan hijau.

"Kami arahkan untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor inklusif dan hijau, sehingga motif komersial dan keberlanjutan dari pembiayaan perbankan dapat terus kita jaga keseimbangannya," kata Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam Peluncuran dan Seminar Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 42 di Jakarta, Rabu.

Untuk memperkuat penyaluran kredit dalam waktu dekat, BI akan memperkuat implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang tersedia.

"Saat ini masih ada potensi likuiditas lebih dari Rp100 triliun yang belum dimanfaatkan oleh bank untuk penyaluran kredit," ujar Juda.

BI akan melihat sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan kredit produktif sehingga insentif likuiditas yang diberikan Bank Indonesia benar-benar dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian nasional.

Peningkatan inklusi ekonomi dan keuangan juga didorong melalui pembiayaan inklusif syariah yang tumbuh positif baik melalui sektor keuangan komersil syariah maupun keuangan sosial syariah.

BI terus melakukan penguatan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif, melalui empat pilar strategi, yaitu pemberdayaan ekonomi, perluasan akses dan literasi keuangan, peningkatan akses pembiayaan, serta pelindungan konsumen.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Perbankan perluas penyaluran kredit ke sektor inklusif dan hijau

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024