Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan bahwa program nyamuk ber-wolbachia yang digunakan untuk mengatasi demam berdarah dengue kini diimplementasikan di enam kota.

"Jadi ada lima kota yang sudah jalan dan satu lagi Denpasar," ujar Imran dalam gelar wicara #Ayo3mplusvaksinDBD di Jakarta, Kamis.

Selain Denpasar, kota- kota tersebut adalah Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Wolbachia adalah bakteri alami pada 60 persen serangga, dan dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, dapat menurunkan replikasi virus dengue, sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk itu dalam menularkan demam berdarah.

Dia menjelaskan bahwa penelitian tentang wolbachia telah dilakukan berbagai negara oleh berbagai ahli, dan berbagai diskusi ilmiah menjelaskan bahwa penggunaan bakteri tersebut aman.

Menurutnya, partisipasi dan dukungan masyarakat mengenai wolbachia masih rendah karena minimnya informasi serta banyaknya hoaks yang beredar.

Dalam kesempatan itu dia meminta media massa untuk turut menyebarkan informasi yang benar mengenai program tersebut guna mengedukasi masyarakat.

Dia menilai selain inovasi berupa nyamuk ber-wolbachia, perlu inovasi yang lain guna menanggulangi penyakit itu, contohnya vaksin untuk dengue.

Sejauh ini, kata dia, terdapat dua vaksin, yaitu Dengvaxia yang diberikan pada anak berusia 9-16 tahun, namun perlu skrining awal status serologi terlebih dahulu.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Pengembangan nyamuk ber-wolbachia diterapkan di enam kota

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024