Dua ruang kelas SMP Negeri 1 Jampangtengah yang berada di Kampung Bojonglopang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terancam ambruk karena kondisi bangunan yang sudah tua dan minim perbaikan.
"Ruang kelas milik SMPN Jampangtengah yang berada di Desa Panumbangan Kecamatan Jampangtengah ini sudah berusia puluhan tahun, atau pertama kali dibangun pada 1978 lalu. Namun, mulai rusak sekitar 10 tahun lalu karena minimnya perbaikan dan sudah banyak material yang lapuk," kata tenaga pendidik SMPN 1 Jampangtengah Oke Ramdani di Sukabumi, Selasa.
Menurut Oke, saat ini untuk ruang kelas 7B dan 8B sudah tidak bisa digunakan lagi, karena kondisinya rawan ambruk bahkan atapnya sudah terdapat lubang yang diameternya cukup besar.
Sebelumnya, katanya, ada enam ruang kelas yang kondisinya rusak berat, namun empat ruang sudah diperbaiki, sementara untuk kelas 7B dan 8B belum mendapatkan perbaikan.
Maka dari itu, pihak sekolah mengosongkan dua ruang kelas itu sejak dua tahun lalu antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan menimpa para pelajar maupun tenaga pendidik.
"Dua kelas itu harus direhabilitasi secara permanen dan kami sudah bersurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk meminta dilakukan perbaikan," katanya.
Oke mengatakan, jika dua kelas itu tidak segera diperbaiki lebar lobang pada atap akan terus meluas. Selain itu, karena kekurangan kelas, kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan ke ruang lain. Adapun jumlah pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMPN 1 Jampangtengah sebanyak 615 pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Ruang kelas milik SMPN Jampangtengah yang berada di Desa Panumbangan Kecamatan Jampangtengah ini sudah berusia puluhan tahun, atau pertama kali dibangun pada 1978 lalu. Namun, mulai rusak sekitar 10 tahun lalu karena minimnya perbaikan dan sudah banyak material yang lapuk," kata tenaga pendidik SMPN 1 Jampangtengah Oke Ramdani di Sukabumi, Selasa.
Menurut Oke, saat ini untuk ruang kelas 7B dan 8B sudah tidak bisa digunakan lagi, karena kondisinya rawan ambruk bahkan atapnya sudah terdapat lubang yang diameternya cukup besar.
Sebelumnya, katanya, ada enam ruang kelas yang kondisinya rusak berat, namun empat ruang sudah diperbaiki, sementara untuk kelas 7B dan 8B belum mendapatkan perbaikan.
Maka dari itu, pihak sekolah mengosongkan dua ruang kelas itu sejak dua tahun lalu antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan menimpa para pelajar maupun tenaga pendidik.
"Dua kelas itu harus direhabilitasi secara permanen dan kami sudah bersurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk meminta dilakukan perbaikan," katanya.
Oke mengatakan, jika dua kelas itu tidak segera diperbaiki lebar lobang pada atap akan terus meluas. Selain itu, karena kekurangan kelas, kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan ke ruang lain. Adapun jumlah pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMPN 1 Jampangtengah sebanyak 615 pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024