Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yakni gelandang, pengemis, hingga anak jalanan mulai marak bermunculan di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memasuki bulan Ramadhan dan diperkirakan semakin bertambah menjelang Idul Fitri mendatang.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengakui jumlah pengemis, gelandangan, dan anak jalanan cenderung mengalami peningkatan memasuki bulan Ramadhan. Mereka biasanya ada di persimpangan lampu merah, sentra ekonomi, pusat perdagangan, hingga pusat peribadatan.

"Memang fenomena pengemis ini meningkat sejak memasuki bulan Ramadhan, terutama di wilayah perkotaan. Kita khawatir ada pengiriman makanya kita razia untuk dilakukan pendataan," katanya di Cikarang, Minggu.

Dia mengatakan PMKS yang berasal dari luar daerah dianjurkan agar kembali ke daerah asal supaya tidak menjadi permasalahan sosial di Kabupaten Bekasi. Selain itu, masyarakat pun diimbau agar tidak memberikan infak maupun sedekah kepada gelandangan maupun pengemis.

Petugas gabungan menurunkan gelandangan, pengemis, dan anak jalanan yang terjaring razia di Rumah Singgah Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan kegiatan penertiban PMKS dilakukan sesuai instruksi Penjabat Bupati Bekasi dengan terlebih dahulu berkoordinasi bersama Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi, serta Detasemen Polisi Militer Kabupaten Bekasi.

Dalam kegiatan tersebut sedikitnya ada 17 PMKS terjaring razia. Beberapa di antaranya bahkan turut memperkerjakan anak di bawah umur. PMKS yang terjaring itu kemudian dibawa ke Rumah Singgah Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.

"Para pengemis, gelandangan, serta anak jalanan ini kita bawa ke rumah singgah milik Dinas Sosial untuk dilakukan asesmen dan pendataan," kata dia.


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024