Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 10 ton beras terjual pada setiap kegiatan pasar murah pangan selama Ramadhan 1445 H di sejumlah kecamatan yang digelar bersama sejumlah pihak termasuk Perum Bulog.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Sabtu (16/3) mengatakan pasar pangan murah yang digelar secara bergiliran di setiap kecamatan di Cianjur merupakan upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan warga dan sebagai upaya normalisasi harga beras yang naik.
"Selama bulan Ramadhan sekaligus Program Ngabuburit dan Tarawih Keliling, kami menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan termasuk beras, sayur mayur dan daging," katanya.
Kegiatan pasar pangan murah yang digelar sejak pagi hingga petang di setiap kecamatan itu, melibatkan penyedia atau distributor kebutuhan pangan seperti daging, telur dan petani sayur lokal Cianjur serta Bulog Cianjur.
Bahkan petani di setiap kecamatan yang memiliki produk pertanian, tutur Herman, dilibatkan sebagai penyedia sehingga kebutuhan pangan warga dapat terpenuhi di setiap kegiatan tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar kota Cianjur.
"Setiap kegiatan pasar pangan murah, penyedia atau distributor sampai dengan petani di setiap kecamatan dilibatkan, sehingga pasokan yang ada dalam setiap kegiatan dapat memenuhi kebutuhan warga dengan harga murah, sehingga dapat menekan harga di pasaran," katanya.
Kepala Bulog Cianjur Renato Horison mengatakan dalam setiap pasar pangan murah yang digelar bersama pemerintah daerah, pihaknya menyediakan 2 ton sampai 15 ton beras dan kebutuhan pangan lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan warga di setiap kecamatan.
Bahkan tidak jarang belasan ton beras yang disediakan habis dalam waktu kurang dari dua jam, sehingga pihaknya terpaksa menambah stok guna memenuhi permintaan dimana beras dengan berat 5 kilogram dijual dengan harga HET Rp54 ribu.
"Kami selalu menambah stok ketika stok awal habis dalam beberapa jam, setiap kecamatan paling sedikit beras yang disediakan sekitar 15 ton, kami akan terus mengimbangi kegiatan yang digelar pemkab guna menekan kenaikan harga dan normalisasi harga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Sabtu (16/3) mengatakan pasar pangan murah yang digelar secara bergiliran di setiap kecamatan di Cianjur merupakan upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan warga dan sebagai upaya normalisasi harga beras yang naik.
"Selama bulan Ramadhan sekaligus Program Ngabuburit dan Tarawih Keliling, kami menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan termasuk beras, sayur mayur dan daging," katanya.
Kegiatan pasar pangan murah yang digelar sejak pagi hingga petang di setiap kecamatan itu, melibatkan penyedia atau distributor kebutuhan pangan seperti daging, telur dan petani sayur lokal Cianjur serta Bulog Cianjur.
Bahkan petani di setiap kecamatan yang memiliki produk pertanian, tutur Herman, dilibatkan sebagai penyedia sehingga kebutuhan pangan warga dapat terpenuhi di setiap kegiatan tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar kota Cianjur.
"Setiap kegiatan pasar pangan murah, penyedia atau distributor sampai dengan petani di setiap kecamatan dilibatkan, sehingga pasokan yang ada dalam setiap kegiatan dapat memenuhi kebutuhan warga dengan harga murah, sehingga dapat menekan harga di pasaran," katanya.
Kepala Bulog Cianjur Renato Horison mengatakan dalam setiap pasar pangan murah yang digelar bersama pemerintah daerah, pihaknya menyediakan 2 ton sampai 15 ton beras dan kebutuhan pangan lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan warga di setiap kecamatan.
Bahkan tidak jarang belasan ton beras yang disediakan habis dalam waktu kurang dari dua jam, sehingga pihaknya terpaksa menambah stok guna memenuhi permintaan dimana beras dengan berat 5 kilogram dijual dengan harga HET Rp54 ribu.
"Kami selalu menambah stok ketika stok awal habis dalam beberapa jam, setiap kecamatan paling sedikit beras yang disediakan sekitar 15 ton, kami akan terus mengimbangi kegiatan yang digelar pemkab guna menekan kenaikan harga dan normalisasi harga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024