Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,87 miliar dolar AS, yang ditopang oleh non migas sebesar 2,63 miliar dolar AS.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ini merupakan surplus neraca perdagangan selama 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus Februari 2024 lebih ditopang oleh surplus non migas sebesar 2,63 miliar dolar AS dengan penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja," kata Amalia di Jakarta, Jumat.

Namun demikian, nilai surplus ini turun 1,13 miliar dolar AS secara bulanan jika dibandingkan dengan Januari 2024 yang tercatat sebesar 2,02 miliar dolar AS.

Amalia menyampaikan, surplus non migas ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2024 yang mencapai 3,32 miliar dolar AS dan Februari tahun lalu.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar 1,76 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang yang berasal dari hasil minyak dan minyak mentah.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut surplus neraca perdagangan Februari 2024 ditopang non migas

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024