Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat membangun Tempat Pemakaman Umum (TPU) baru seluas 4,4 hektare di Jalan Abdullah Bin Nuh, Desa Nagrak, yang dapat menampung sekitar 4.000 makam, termasuk lokasi makam VIP atau berbayar.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Minggu mengatakan, dua TPU yang ada di wilayah kota Cianjur itu saat ini kondisinya sudah penuh, sehingga pengelola menerapkan sistem tumpang jenazah dalam satu lubang karena tidak ada lagi lahan yang tersisa.

"TPU Sirnalaya dan TPU Pasarean sudah penuh sejak beberapa tahun terakhir, sehingga tidak jarang satu makam digunakan untuk dua jenazah, hal tersebut karena sebagian besar makam TPU menggunakan tembok di sekelilingnya," kata Herman.

Sehingga untuk TPU baru, tidak diperbolehkan menggunakan tembok sekeliling cukup dengan batu nisan dan ditanami rumput, namun untuk operasional pengelolaan makam tersebut, pemerintah daerah menyediakan area pemakaman VIP berbayar. Di mana biaya yang dipungut dari keluarga orang yang dimakamkan di area VIP akan mensubsidi pengelolaan TPU, sedangkan untuk lokasi umum tidak dipungut biaya pemeliharaan, sedangkan biaya pemakaman VIP akan digunakan untuk pemeliharaan dan lain-lain.

"Termasuk di TPU baru yang diberi nama Al-Harmain itu, akan diterapkan blok berdasarkan usia mulai dari orang tua dan anak-anak akan dimakamkan terpisah, sehingga TPU seluas 4,4 hektare itu dapat digunakan sampai lima tahun ke depan," katanya.

Pihaknya menegaskan, blok khusus atau VIP dan blok umum di TPU Al-Harmain terlarang ditembok dan cukup dipasangi nisan dan ditanami rumput yang akan dipelihara petugas pemakaman setiap bulannya.

"Untuk saat ini, masih dalam proses perataan lahan, namun sudah dapat digunakan karena dua TPU yang ada sudah penuh. Sehingga warga yang hendak memakamkan anggota keluarganya yang meninggal sudah dapat menggunakan TPU baru," katanya.

Herman menambahkan, untuk saat ini dua dinas terkait masih menuntaskan pembangunan termasuk membangun jalan akses masuk agar dapat dilalui dengan nyaman. "Kami berharap pembangunan segera tuntas dan dapat digunakan karena Cianjur krisis lahan pemakaman," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024