Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat meminta para komunitas maupun pemerintah daerah setempat untuk mendata kembali motif-motif kuno sarung Majalaya agar tidak menghilangkan warisan budaya yang ada di motif sarung tersebut sejak dahulu kala.

“Kalau kita kehilangan motif-motif, maka kita kehilangan juga pengetahuan yang ada, karena motif-motif dulu biasanya erat dengan nilai-nilai luhur yang tertuang di sana,” kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat Dwi Ratna saat menghadiri kegiatan Festival Sarung Majalaya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Apabila industri sarung Majalaya terus dikembangkan, katanya, juga bisa mengembalikan tonggak ekonomi bagi para pengerajin lokal maupun industri tekstil lokal di daerah tersebut.

“Ekosistem yang ada di sarung ini juga akan kembali tumbuh ketika ini sarung dikembangkan jadi fesyen yang siap untuk dipakai,” kata Dwi.

Adapun Organisasi Nusantara Muda menggelar Festival Sarung Majalaya tahun ketiga di Masjid Agung Majalaya di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung pada tanggal 27-29 Februari 2024.

Selain pameran sarung dengan berbagai motif dan corak, festival itu menyuguhkan pagelaran seni budaya Sunda, di antaranya pencak silat juga turut digelar bertemakan sarung.

“Jadi kami sangat apresiasi kegiatan ini untuk mendorong Festival Sarung Majalaya terus berlangsung salah satunya adalah anak-anak muda yang tergabung dalam menyelenggarakan kegiatan ini,” katanya.



 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024