Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam berbelanja makanan dan obat-obatan melalui metode 'cek klik'.

Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama Badan POM Reri Indriani dalam diskusi tentang suplemen kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, menjelaskan metode cek klik merupakan singkatan dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.

"Untuk mengecek kemasan, pastikan kemasannya tidak bocor ya. Biasanya kalau anak-anak tubuh kembang, kan dikasihnya sirup (suplemen), pastikan itu tidak bocor. Kemudian tidak penyok, tidak menggembung, tidak berkarat, dan tidak terbuka segelnya," katanya.

Reri mengatakan kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas dari produk obat ataupun suplemen kesehatan yang dibeli.



Selanjutnya, kata dia, para konsumen juga perlu memperhatikan label produk, di mana beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adanya nama produk, nama dan alamat produsen, kode produksi, komposisi, cara pakai, kandungan obat, serta nomor izin edar dari produk tersebut.

"Nah, ini tentunya hal-hal yang harus dibaca, jangan sampai nanti setelah diminum ada efek samping obatnya, ternyata sudah ada itu peringatannya baru menyesal karena tidak secara cermat membaca labelnya," ujarnya.

Nomor izin edar, kata dia, biasanya terdiri atas dua huruf di depan, serta sembilan digit angka di belakang huruf. Contohnya pada produk suplemen kesehatan, karena produk tersebut diawali oleh huruf "SD" sebagai tanda suplemen produk dalam negeri, "SI" untuk suplemen impor, serta "SL" sebagai tanda suplemen dalam negeri dengan lisensi luar negeri dan kemudian diikuti dengan sembilan digit angka, seperti "SI 123456789".


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan POM ajak masyarakat menjadi konsumen cerdas melalui 'cek klik'

Pewarta: Sean Muhamad

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024