Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 9,38 poin atau 0,13 persen ke posisi 7.339,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,90 poin atau 0,59 persen ke posisi 1.002,51.
“Kami perkirakan pergerakan IHSG yang masih cenderung volatile pasca Pemilihan Umum (Pemilu), dimana diperkirakan terjadi aksi profit taking dan investor masih wait and see akan kebijakan The Fed ke depannya," ujar analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, risalah The Fed yang dirilis Rabu malam waktu Amerika Serikat (AS) memberikan gambaran bahwa para pejabat dalam kondisi wait and see untuk menurunkan suku bunga yang saat ini berada di level 5,25-5,5 persen, karena solidnya data perekonomian AS dan inflasi yang masih di atas target.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen, deposit facility rate sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,65 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku naik masing-masing 1,35 persen dan 1,14 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup melemah 9,38 poin atau 0,13 persen ke posisi 7.339,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,90 poin atau 0,59 persen ke posisi 1.002,51.
“Kami perkirakan pergerakan IHSG yang masih cenderung volatile pasca Pemilihan Umum (Pemilu), dimana diperkirakan terjadi aksi profit taking dan investor masih wait and see akan kebijakan The Fed ke depannya," ujar analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, risalah The Fed yang dirilis Rabu malam waktu Amerika Serikat (AS) memberikan gambaran bahwa para pejabat dalam kondisi wait and see untuk menurunkan suku bunga yang saat ini berada di level 5,25-5,5 persen, karena solidnya data perekonomian AS dan inflasi yang masih di atas target.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen, deposit facility rate sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,65 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku naik masing-masing 1,35 persen dan 1,14 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024