Antarajawabarat.com, 6/8 – Kawasan wisata edukasi Kampung Batu Malakasari di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung menjadi salah satu poteni wisata di kawasan Bandung selatan sekaligus mempelajari lingkungan hidup dan budaya Sunda.

"Selain berwisata pengunjung bisa mempelajari ilmu geologi dan geofisika di bekas penambangan batu alam yang berusia ratusan tahun," kata Manajer Kampung Batu Malakasari, Bambang Suteja di Bandung, Rabu.

Bambang mengatakan Kampung Batu Malakasari memiliki fasilitas lengkap untuk berwisata. Salah satu yang paling ditonjolkan adalah wisata edukasi bagi para pelajar.

Kawasan wisata alam seluas lima ribu meter persegi itu merupakan bekas penambangan batu alam tradisional masyarakat sejak tahun 1900-an . Namun, seiring perkembangannya, pada 2002 lalu ditata dan berubah menjadi kawasan wisata alam dan alternatif liburan keluarga.

Ia mengatakan banyak yang mengusulkan Kampung Batu ini dijadikan laboratorium alam untuk pendidikan lingkungan hidup dan juga penelitian geologi serta geofisika. Selain itu, tempat ini diperuntukkan bagi penelitian para pelajar dan mahasiswa.

"Memang awalnya tempat ini kami jadikan tempat penelitian geologi dan geofisika. Namun, karena banyak permintaan dari pengunjung, kami mulai melengkapinya dengan beragam fasilitas wisata seperti bercocok tanam, bajak sawah, mengolah sampah, atau memerah susu sapi menjadi unggulan di sini," katanya.

Meski telah menjadi objek wisata, kata Bambang, pihaknya tidak banyak mengubah kondisi alam di tempat tersebut. Sebanyak 70 persen alam di tempat ini merupakan danau, sawah, kolam, peternakan, penangkaran rusa totol dan lahan terbuka hijau. Sedangkan sisanya berupa bangunan pelengkap objek wisata tersebut.

"Jadi sampai saat ini tempat ini masih dijadikan sebagai laboratorium alam. Seringkali para peneliti dari Badan Geologi dan Geofisika datang kesini," katanya.

Selain berfungsi sebagai tempat wisata dan penelitian, kawasan bebatuan ini juga dijadikan tempat resapan air. Bekas galian yang mengganga dengan kedalaman lebih dari delapan meter itu, diubah menjadi danau. Memang, kawasan ini juga berfungsi sebagai sumber pengisian air bumi.

"Kampung Batu Malakasari juga dilengkapi aneka wahana permainan yang dapat dijajal bersama keluarga. Seperti flying fox untuk dewasa dan anak-anak, rumah pohon, perahu, hingga jembatan bambu," katanya.

Namun menurut Bambang yang jadi ikon di tempat itu adalah wisata bajak sawah, karena jarang ditemukan di Bandung. Cara bercocok tanam padi, membajak sawah dengan kerbau, menangkap belut dan memanen ikan di kolam.

"Pengunjung terutama pelajar dan anak-anak, diajak untuk mengetahui tata cara dan kehidupan masyarakat Sunda tradisional. Tersedia juga kolam renang dan tempat makan untuk melepas lelah setelah puas bermain," katanya.

Dengan membeli tiket masuk seharga Rp. 10.000 bisa mengunjungi Kampung Batu sekaligus menikmati suasana kawasan itu

Dalam sehari, lanjut Bambang pengunjung yang beriwsata ke Kampung Batu Malakasari bisa mencapai rata-rata 1.000 orang. Bahkan pada akhir pekan dan libur panjang bisa mencapai 5.000 orang per hari.

Lokasi Kampung Batu Malakasari berlokasi di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, atau sekitar 20 kilometer dari Kota Bandung.***3***



Novi

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014