Antarajawabarat.com,8/7 - Peningkatan pengetahuan politik, pendidikan dan karakter masyarakat modern yang sudah menjadi bagian rakyat Indonesia sangat berperan menekan potensi konflik seusai Pemilu Presiden 2014, kata pakar politik Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf di Bandung, Selasa.

"Kecenderungan masyarakat modern tidak terpancing konflik, interaksi dan statemen mereka di media jejaring sosial boleh sengit, namun prediksi saya tidak akan menimbulkan konflik yang signifikan," kata Asep Warlan.

Bila memang terjadi konflik, kata Asep ia berharap para pasangan calon presiden dan wakil presiden memiliki 'sistem' untuk meredamnya dan tidak membakar situasi yang bisa menimbulkan konflik, meski potensi konflik itu sangat rendah.

Sementara untuk kemungkinan konflik fisik dalam Pemilu Asep menganggapnya tidak akan terjadi karena hampir keseluruhan statemen masyarakat ada di media sosial. Masyarakat modern dan terdidik tidak akan terpancing hingga menimbulkan konflik khususnya fisik.

Asep menganggap siapa pun yang berhubungan dengan media sosial adalah mereka yang melek dan akan menghindari konflik terutama fisik pascapemilu nanti.

"Konflik yang terjadi di media sosial tidak berpotensi konflik fisik karena mereka adalah orang orang memiliki dasar pendidikan dan pengetahuan," kata Asep.

Menurutnya pada hari tenang masyarakat akan tetap menjaga hubungan dan kondusif hingga segala bentuk kampanye terselubung dapat diredam.

"Masa tenang saat ini cukup kondusif, konflik karena kampanye di masa tenang rasanya tidak akan terjadi karena waktunya sudah lewat, masyarakat rasanya bisa meredam," katanya.

Masa kampanye menjelang Pemilu Presiden kali ini, kata Asep, tim sukses setiap calon sudah bisa mengandalkan teknologi sehingga menekan ongkos politik yang harus dikeluarkan.

Tim sukses kerap menggunakan media sosial dan akses media di internet sehingga mengurangi ongkos politik disamping mengoptimalkan peran media televisi dan cetak.

"Teknologi sekarang sudah berkembang, kampanye dilakukan di media sosial dan sarana lainnya. Berdasarkan pengamatan kami kampanye dalam bentuk konvoi di jalanan sudah berkurang," katanya menambahkan.

Pemilu Presiden 2014, yang akan digelar Rabu (9/4) diikuti dua pasang calon presiden yakni pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PKS, PPP dan PBB serta pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.***1***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014