Antarajawabarat.com,7/7 - Polisi Israel menyatakan enam tersangka Yahudi yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan remaja Palestina pekan lalu pernah berusaha tapi gagal menculik seorang anak laki-laki Arab di Jerusalem Timur, kata media setempat pada Ahad (6/7).

Pada Ahad pagi, polisi Israel dan agen Dinas Keamanan Shin Bet menyatakan mereka menangkap sekelompok tersangka Yahudi sehubungan dengan pembunuhan Muhammed Abu Khedir (16), yang mayatnya ditemukan dalam keadaan terbakar di satu hutan di Jerusalem Timur awal Juli.

Menurut hasil interogasi, keenam tersangka itu berusaha menculik Mussa Zalum (sembilan tahun) dari Beit Hanina, permukiman Arab di Jerusalem Timur, hanya sehari sebelum penculikan Abu Khedir, demikian laporan jejaring berita Ynet.

Laporan tersebut mengatakan ketika para tersangka penculik itu berusaha menculik anak lelaki tersebut dan memaksa dia masuk ke dalam kendaraan mereka, ibunya melawan para tersangka penculik sementara Zalum melarikan diri.

Zalum dan kedua orang tuanya mengkonfirmasi kepada polisi bahwa mobil itu sama persis dengan mobil yang terlihat di dalam rekaman kamera keamanan yang membwa pergi Abu Khedir, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Keenam tersangka tersebut telah ditahan selama delapan hari dengan tuduhan bersekongkol dengan kelompok teror, pembunuh, kepemilikan senjata, dan kejahatan karena kebencian, kata Ynet.

Polisi percaya pembunuhan Abu Khedir direncanakan dengan baik, sebab peristiwa tersebut terjadi di tenah gelombang protes ekstremis sayap-kanan terhadap orang Arab setelah ditemukannya pekan lalu mayat tiga remaja Yahudi yang diculik di Tepi Barat Sungai Jordan pada Kamis (12/6).

Satu laporan otopsi yang dikeluarkan pada akhir pekan lalu mengatakan jejak asap ditemukan pada paru-paru Abu Khedir, sehingga menunjukkan bahwa ia dibakar hidup-hidup.

Pada Senin, para pejabat Israel mengatakan mereka akan mengupayakan "keadilan bagi remaja Arab yang dibunuh itu". Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "tak membeda-bedakan antara gerilyawan garis keras Palestina dan teroris Yahudi".
antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014