Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat di tengah pelaku pasar wait and see (menantikan) hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC).

IHSG ditutup menguat 20,08 poin atau 0,28 persen ke posisi 7.157,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,42 poin atau 1,10 persen ke posisi 961,91.

"Bursa regional Asia menguat di tengah penantian rilis data ekonomi sejumlah negara dan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Selasa (30/1) dan Rabu (31/1) pekan ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekurtitas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Di sisi lain, katalis positif datang dari regulator China, yang mengumumkan akan menghentikan peminjaman saham tertentu untuk short selling mulai Senin, untuk mendukung pasar saham yang sedang merosot di negara tersebut.

Pada pekan lalu, Perdana Menteri China Li Qiang menjanjikan dukungan pemerintah yang lebih kuat terhadap pasar.

Dari dalam negeri, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal kepada sektor pariwisata, yaitu berupa pengurangan pajak dalam bentuk pemberian fasilitas yang ditanggung pemerintah (DTP).

Insentif itu akan diberikan sebesar 10 persen dari Pajak Penghasilan (PPh) badan, dimana PPh badan yang tadinya sebesar 22 persen, akan menurun menjadi 12 persen.

Pemberian insentif tentunya untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata yang mulai menggeliat pasca COVID-19. Dengan kebangkitan sektor pariwisata akan berdampak positif bagi perekonomian nasional karena akan memberikan efek domino pada sektor lain.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer sebesar 0,32 persen, diikuti sektor industri dan yang naik sebesar 0,09 persen.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pasar "wait and see" FOMC The Fed

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024