Warga pengguna kereta api menilai Kereta Api Papandayan relasi Jakarta (Gambir) - Garut yang baru diluncurkan Rabu ini, memiliki potensi untuk berhasil mengingat jalur tersebut cukup ramai peminat.
Terlebih, jalur Jakarta - Garut yang langsung, saat ini dilayani oleh Kereta Api Cikuray relasi Garut - Cibatu - Kiaracondong - Jakarta (Pasarsenen).
Baca juga: KAI luncurkan 3 KA baru tingkatkan aksesibilitas di jalur selatan
"Saya pribadi menyambut baik, dan saya rasa jalur ini potensial, jika melihat kereta sebelumnya (Cikuray) dengan animo yang tinggi," kata Deden salah satu pengguna KA Papandayan ditemui di Stasiun Leles, Garut, Jawa Barat, Rabu.
Sementara untuk kereta Pangandaran yang memiliki relasi Jakarta (Gambir) - Banjar, pria asal Rancaekek Kabupaten Bandung tersebut mengaku tidak memiliki gambaran untuk saat ini.
"Ini kan reaktivasi ya dari sebelumnya. Tidak tahu juga gimana karena kan sebelumnya bisa dikatakan kurang berhasil dengan jalur yang sama," ucapnya.
Namun demikian, dia menilai bisa ada peluang untuk kedua jalur kereta tersebut akan berkembang dengan adanya konektivitas dari Stasiun akhir di Garut dan Banjar ke lokasi wisata.
"Misal Cipanas, itu jauh kan dari Stasiun Garut, demikian juga Pangandaran dari Banjar, karenanya harapan saya ada konektivitas ke tempat wisata dengan bundling bersama tiket keretanya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan beroperasinya dua kereta ini, menjadikan semakin banyak pilihan di masyarakat untuk bepergian menggunakan transportasi umum ke dua wilayah yang memiliki potensi keindahan alam luar biasa.
"Semoga dengan pengoperasian kedua kereta menuju daerah-daerah wisata yang indah di Jabar Selatan ini, dapat meningkatkan sektor pariwisata budaya yang ada di Jawa Barat didukung pemerintah setempat," tuturnya.
Baca juga: KAI layani rute baru ke Garut dan Banjar dari Stasiun Gambir Jakarta
Baca juga: Pj Bupati: KA relasi baru Garut-Gambir harus didukung fasilitas yang nyaman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Terlebih, jalur Jakarta - Garut yang langsung, saat ini dilayani oleh Kereta Api Cikuray relasi Garut - Cibatu - Kiaracondong - Jakarta (Pasarsenen).
Baca juga: KAI luncurkan 3 KA baru tingkatkan aksesibilitas di jalur selatan
"Saya pribadi menyambut baik, dan saya rasa jalur ini potensial, jika melihat kereta sebelumnya (Cikuray) dengan animo yang tinggi," kata Deden salah satu pengguna KA Papandayan ditemui di Stasiun Leles, Garut, Jawa Barat, Rabu.
Sementara untuk kereta Pangandaran yang memiliki relasi Jakarta (Gambir) - Banjar, pria asal Rancaekek Kabupaten Bandung tersebut mengaku tidak memiliki gambaran untuk saat ini.
"Ini kan reaktivasi ya dari sebelumnya. Tidak tahu juga gimana karena kan sebelumnya bisa dikatakan kurang berhasil dengan jalur yang sama," ucapnya.
Namun demikian, dia menilai bisa ada peluang untuk kedua jalur kereta tersebut akan berkembang dengan adanya konektivitas dari Stasiun akhir di Garut dan Banjar ke lokasi wisata.
"Misal Cipanas, itu jauh kan dari Stasiun Garut, demikian juga Pangandaran dari Banjar, karenanya harapan saya ada konektivitas ke tempat wisata dengan bundling bersama tiket keretanya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan beroperasinya dua kereta ini, menjadikan semakin banyak pilihan di masyarakat untuk bepergian menggunakan transportasi umum ke dua wilayah yang memiliki potensi keindahan alam luar biasa.
"Semoga dengan pengoperasian kedua kereta menuju daerah-daerah wisata yang indah di Jabar Selatan ini, dapat meningkatkan sektor pariwisata budaya yang ada di Jawa Barat didukung pemerintah setempat," tuturnya.
Baca juga: KAI layani rute baru ke Garut dan Banjar dari Stasiun Gambir Jakarta
Baca juga: Pj Bupati: KA relasi baru Garut-Gambir harus didukung fasilitas yang nyaman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024