Dinas Perdagangan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyediakan beras sebanyak 10 ton dari gudang Bulog untuk disalurkan kepada masyarakat dalam rangka stabilisasi harga komoditas itu sehingga nilainya tidak begitu naik di pasaran.
 
“Kita bersama Bulog Cirebon akan menyalurkan 10 ton beras,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kuningan Trisman Supriatna saat ditemui di Kuningan, Rabu.

Baca juga: Realisasi investasi di Kuningan capai Rp2,09 triliun pada 2023
 
Trisman menyatakan pelaksanaan distribusi beras itu dijadwalkan pada Rabu (24/1), dalam kegiatan Sinergi, Integrasi dan Pelayanan Publik (SIPP) yang memberikan kesempatan bagi warga untuk membeli beras berkualitas dengan harga terjangkau.
 
Pada kegiatan SIPP juga, pihaknya akan menggelar pasar murah, pelayanan konsultasi UMKM, pelayanan solar bersubsidi hingga edukasi terkait penyelenggaraan koperasi.
 
“Jadi (mulai disalurkan) beras sebanyak 10 ton itu pekan depan, sekaligus dipadukan dengan SIPP,” ujarnya.
 
Perihal kenaikan harga beras di pasaran saat ini, menurut dia, bisa disebabkan oleh banyak faktor namun pihaknya menjamin upaya stabilisasi harga komoditas itu tetap dilakukan.
 
"Kita menurunkan armada dan bekerjasama dengan Bulog untuk menyalurkan beras 10 ton. Kasihan masyarakat. Nanti yang kita jual itu Rp10.400 per kg sampai Rp10.900. Kalau yang dipasaran itu jenis medium,” ucap dia.
 
Sementara itu Petugas Pendata Harga di Pasar Kepuh Kuningan Arisman menyebutkan kenaikan harga beras di daerahnya mulai terjadi sejak Kamis (14/1) yang ditandai dengan tingginya nilai beras premium sekitar Rp14.500 per kg, jenis medium Rp14.000 per kg dan termurah dijual Rp13.500 per kg.
 
Berdasarkan pemantauan, ada sejumlah harga bahan pangan lainnya yang mengalami kenaikan seperti tomat Rp20.000 per kg dan cabai merah Rp55.000 per kg.
 
“Harga komoditas lainnya dari pantauan kami cenderung stabil,” ucap dia.

Baca juga: Pemkab Kuningan dan BP Jamsostek kerja sama jaminan sosial bagi petugas pemilu

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024