Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (6/1) mengklaim telah menembak jatuh drone yang diluncurkan dari Yaman di Laut Merah, di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok perlawanan Ansharullah Houthi Yaman.
"Pada 6 Januari, sekitar pukul 9.30 (waktu Sanaa; atau 13.30 WIB), kendaraan udara tak berawak dari daerah Yaman yang dikuasai Houthi yang didukung Iran ditembak jatuh sebagai pertahanan diri USS LABOON (DDG 59) di perairan internasional Laut Merah Selatan di sekitar kapal komersial," tulis Komando Pusat AS (CENTCOM) di X.
Tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan, lanjut mereka.
Ansharullah telah menargetkan kapal di Laut Merah Selatan, memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal yang menuju Israel. Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut adalah untuk mendukung warga Palestina di tengah "agresi dan pengepungan" yang dilakukan Israel di Gaza.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Maersk Hentikan Rute Laut Merah
Maersk, perusahaan pelayaran dan logistik Denmark, mengumumkan pada Jumat (5/1), bahwa pihaknya akan menghentikan sementara kapal-kapal yang menuju Laut Merah dan Teluk Aden "mengingat kejadian baru-baru ini yang melibatkan Maersk Hangzhou dan perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut."
"Situasinya terus berkembang dan tetap sangat tidak stabil, dan semua informasi intelijen yang ada menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan," kata perusahaan pelayaran Denmark tersebut.
Setelah jeda operasi sebelumnya, perusahaan tersebut memutuskan untuk melanjutkan operasinya pada 24 Desember setelah inisiatif keamanan multinasional mengerahkan pasukan untuk melawan serangan. Namun Maersk berhenti lagi pada Selasa.
Perusahaan tersebut, pada Selasa mengatakan: "Jika hal ini paling masuk akal bagi pelanggan kami, kapal akan dialihkan rutenya dan melanjutkan perjalanan mereka mengelilingi Cape of Good Hope."
"Kami tetap berkomitmen untuk meminimalkan dampak terhadap rantai pasokan pelanggan kami dan akan terus memberi Anda informasi terkini mengenai situasinya."
Kelompok perlawanan Houthi yang didukung Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah, telah meningkatkan keterlibatan mereka secara signifikan dalam konflik di Jalur Gaza.
Kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal tujuan Israel di Laut Merah -- salah satu rute laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar -- dalam upaya mendukung warga Palestina ketika mereka menghadapi agresi dan pengepungan Israel di Gaza.
Beberapa perusahaan kontainer terbesar di dunia telah menghentikan operasinya di wilayah tersebut.
Di tengah serangan Houthi, Amerika Serikat mengumumkan pembentukan misi multinasional untuk melawannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa peningkatan serangan tersebut mengancam kebebasan arus perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional.
Maersk mengatakan pada Jumat: "Kami memahami dampak potensi hal ini terhadap operasi logistik Anda, namun yakinlah bahwa semua keputusan telah dipertimbangkan dengan cermat dan pada akhirnya memprioritaskan keselamatan kapal, pelaut, dan kargo Anda."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS tembak jatuh drone Houthi di Laut Merah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pada 6 Januari, sekitar pukul 9.30 (waktu Sanaa; atau 13.30 WIB), kendaraan udara tak berawak dari daerah Yaman yang dikuasai Houthi yang didukung Iran ditembak jatuh sebagai pertahanan diri USS LABOON (DDG 59) di perairan internasional Laut Merah Selatan di sekitar kapal komersial," tulis Komando Pusat AS (CENTCOM) di X.
Tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan, lanjut mereka.
Ansharullah telah menargetkan kapal di Laut Merah Selatan, memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal yang menuju Israel. Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut adalah untuk mendukung warga Palestina di tengah "agresi dan pengepungan" yang dilakukan Israel di Gaza.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Maersk Hentikan Rute Laut Merah
Maersk, perusahaan pelayaran dan logistik Denmark, mengumumkan pada Jumat (5/1), bahwa pihaknya akan menghentikan sementara kapal-kapal yang menuju Laut Merah dan Teluk Aden "mengingat kejadian baru-baru ini yang melibatkan Maersk Hangzhou dan perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut."
"Situasinya terus berkembang dan tetap sangat tidak stabil, dan semua informasi intelijen yang ada menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan," kata perusahaan pelayaran Denmark tersebut.
Setelah jeda operasi sebelumnya, perusahaan tersebut memutuskan untuk melanjutkan operasinya pada 24 Desember setelah inisiatif keamanan multinasional mengerahkan pasukan untuk melawan serangan. Namun Maersk berhenti lagi pada Selasa.
Perusahaan tersebut, pada Selasa mengatakan: "Jika hal ini paling masuk akal bagi pelanggan kami, kapal akan dialihkan rutenya dan melanjutkan perjalanan mereka mengelilingi Cape of Good Hope."
"Kami tetap berkomitmen untuk meminimalkan dampak terhadap rantai pasokan pelanggan kami dan akan terus memberi Anda informasi terkini mengenai situasinya."
Kelompok perlawanan Houthi yang didukung Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah, telah meningkatkan keterlibatan mereka secara signifikan dalam konflik di Jalur Gaza.
Kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal tujuan Israel di Laut Merah -- salah satu rute laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar -- dalam upaya mendukung warga Palestina ketika mereka menghadapi agresi dan pengepungan Israel di Gaza.
Beberapa perusahaan kontainer terbesar di dunia telah menghentikan operasinya di wilayah tersebut.
Di tengah serangan Houthi, Amerika Serikat mengumumkan pembentukan misi multinasional untuk melawannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa peningkatan serangan tersebut mengancam kebebasan arus perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional.
Maersk mengatakan pada Jumat: "Kami memahami dampak potensi hal ini terhadap operasi logistik Anda, namun yakinlah bahwa semua keputusan telah dipertimbangkan dengan cermat dan pada akhirnya memprioritaskan keselamatan kapal, pelaut, dan kargo Anda."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS tembak jatuh drone Houthi di Laut Merah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024