Sejumlah warga di Kampung Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta kompensasi kepada pelaksana proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan karena terdampak pembangunan.
"Debu proyek beterbangan ke rumah-rumah kami, jadi polusi, terus janji kontraktor untuk memberikan uang kompensasi pun tidak kunjung ditepati," kata warga setempat Listiawati usai unjuk rasa di Cikarang, Minggu.
Warga yang didominasi kaum perempuan tersebut menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembayaran uang kompensasi yang telah dijanjikan pelaksana kegiatan mengingat proyek pembangunan itu sudah berjalan selama empat bulan lebih namun belum ada itikad baik dari pihak kontraktor.
Listiawati mengatakan akibat pekerjaan proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan ini, banyak warga terdampak, mulai dari polusi debu hingga jalan menjadi licin dan rusak akibat banyak truk pengangkut tanah yang melintas menuju lokasi proyek setiap hari.
"Warga di sini merasa terganggu, pertama waktu musim kemarau, debu itu sangat gelap sekali, jalan-jalan jadi kotor dan rusak, tidak ada perbaikan apapun. Apalagi sekarang musim hujan banyak yang kebanjiran karena saluran air jadi tertutup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Debu proyek beterbangan ke rumah-rumah kami, jadi polusi, terus janji kontraktor untuk memberikan uang kompensasi pun tidak kunjung ditepati," kata warga setempat Listiawati usai unjuk rasa di Cikarang, Minggu.
Warga yang didominasi kaum perempuan tersebut menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembayaran uang kompensasi yang telah dijanjikan pelaksana kegiatan mengingat proyek pembangunan itu sudah berjalan selama empat bulan lebih namun belum ada itikad baik dari pihak kontraktor.
Listiawati mengatakan akibat pekerjaan proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan ini, banyak warga terdampak, mulai dari polusi debu hingga jalan menjadi licin dan rusak akibat banyak truk pengangkut tanah yang melintas menuju lokasi proyek setiap hari.
"Warga di sini merasa terganggu, pertama waktu musim kemarau, debu itu sangat gelap sekali, jalan-jalan jadi kotor dan rusak, tidak ada perbaikan apapun. Apalagi sekarang musim hujan banyak yang kebanjiran karena saluran air jadi tertutup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024