Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Minggu mengatakan kehancuran sistem kesehatan di Gaza adalah tragedi.

Lewat medsos X,  dia menuliskan bahwa para dokter di Gaza terus menyelamatkan nyawa dalam kondisi yang tidak aman.

“Akan tetapi di tengah kondisi yang masih tidak aman dan pasien terluka yang terus berdatangan, kami melihat, dokter, perawat, sopir ambulans dan banyak lainnya terus berupaya menyelamatkan nyawa,” kata Tedros.

“WHO dan mitra kesehatan kami akan terus bekerja sama mendampingi Anda semua, mengirimkan pasokan, mendukung penyediaan layanan serta mengevakuasi para korban luka parah,” kata Tedrod.

“Dan kami tetap menyerukan gencatan senjata sekarang juga."


Sulit Rawat Ibu Hamil

Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengaku kesulitan merawat paling sedikit 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza karena Israel terus melancarkan serangan di kantong Palestina ini.

"Ada sekitar 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza dengan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari," kata UNRWA dalam pernyataan tertulisnya.

Badan PBB itu menyebutkan para dokter dan bidan sedang menempuh berbagai cara guna merawat perempuan hamil pasca-melahirkan dan berisiko tinggi di 7 pusat kesehatan UNRWA yang masih beroperasi.
Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memblokade dan melancarkan serangan darat sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Paling sedikit 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 luka-luka akibat serangan Israel, sedangkan Israel kehilangan sekitar 1.200 nyawa akibat serangan Hamas.

Serangan Israel telah menghancurkan Gaza di mana sebagian dari total rumah-rumah di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.

Dua juta orang lain di daerah kantong padat penduduk itu mengungsi ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih.



Sumber: WAFA/Anadolu
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO sebut kehancuran sistem kesehatan di Gaza sudah jadi tragedi

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023