Bank Indonesia (BI) mencatat total tambahan likuiditas perbankan dari implementasi Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial (KLM) mencapai Rp163,3 triliun per Desember 2023.
"Total tambahan likuiditas dari insentif KLM mencapai Rp163,3 triliun per Desember 2023 atau meningkat sebesar Rp55 triliun sejak penerapan KLM pada 1 Oktober 2023," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023 di Jakarta, Kamis.
Perry menuturkan likuiditas perbankan memadai sehingga memperkuat kapasitas perbankan memberikan pembiayaan atau kredit (lending capacity).
Pada November 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 26,04 persen.
Likuiditas perbankan yang tetap memadai tersebut didukung oleh kebijakan makroprudensial akomodatif, antara lain implementasi Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Tambahan likuiditas bank dari insentif KLM capai Rp163,3 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Total tambahan likuiditas dari insentif KLM mencapai Rp163,3 triliun per Desember 2023 atau meningkat sebesar Rp55 triliun sejak penerapan KLM pada 1 Oktober 2023," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023 di Jakarta, Kamis.
Perry menuturkan likuiditas perbankan memadai sehingga memperkuat kapasitas perbankan memberikan pembiayaan atau kredit (lending capacity).
Pada November 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 26,04 persen.
Likuiditas perbankan yang tetap memadai tersebut didukung oleh kebijakan makroprudensial akomodatif, antara lain implementasi Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Tambahan likuiditas bank dari insentif KLM capai Rp163,3 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023