Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon pernyataan The Fed yang "dovish" yakni akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada tahun 2024 mendatang,
IHSG ditutup menguat 14,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.190,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 957,97.
“Untuk IHSG memang dipengaruhi sentimen positif terutama dari bursa Amerika Serikat (AS) setelah The Fed mempertahankan suku bunga dan adanya kemungkinan menurunkan suku bunga di 2024, karena data inflasi dan tenaga kerja yang sudah on-track,” ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar memproyeksikan Federal Reserve (The Fed) paling tidak akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali atau sedikitnya sekitar 75 basis poin (bps) pada tahun depan 2024.
Sementara itu, dari dalam negeri, Jono mengatakan saham-saham bluechip biasanya pada akhir tahun cenderung menguat, sehingga mendorong penguatan IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan barang pada November 2023 tercatat surplus 2,41 miliar dolar AS, atau surplus selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,59 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,76 persen dan 0,74 persen .
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring pernyataan 'dovish' The Fed untuk 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG ditutup menguat 14,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.190,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 957,97.
“Untuk IHSG memang dipengaruhi sentimen positif terutama dari bursa Amerika Serikat (AS) setelah The Fed mempertahankan suku bunga dan adanya kemungkinan menurunkan suku bunga di 2024, karena data inflasi dan tenaga kerja yang sudah on-track,” ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar memproyeksikan Federal Reserve (The Fed) paling tidak akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali atau sedikitnya sekitar 75 basis poin (bps) pada tahun depan 2024.
Sementara itu, dari dalam negeri, Jono mengatakan saham-saham bluechip biasanya pada akhir tahun cenderung menguat, sehingga mendorong penguatan IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan barang pada November 2023 tercatat surplus 2,41 miliar dolar AS, atau surplus selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,59 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,76 persen dan 0,74 persen .
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring pernyataan 'dovish' The Fed untuk 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023