Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiapkan personel khusus dan peralatan untuk menanggulangi bencana alam yang berpotensi terjadi saat musim hujan.
"Persiapan personel, peralatan, dan logistik, alat berat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat.
Ia menuturkan saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga perlu melakukan langkah kesiapsiagaan untuk bergerak cepat menanggulangi daerah yang terdampak bencana alam.
Kabupaten Ciamis, kata dia, memiliki potensi bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
"Potensi di Ciamis, banjir, longsor dan cuaca ekstrem, angin kencang," katanya.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi lain dalam menanggulangi bencana alam seperti penyediaan alat berat excavator yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis.
Alat berat itu, kata dia, efektif untuk mempercepat proses membersihkan material longsoran tanah yang menimbun baik jalan maupun rumah apabila terjadi bencana tanah longsor, dan petugas juga akan langsung ke lokasi dengan cukup melaporkan melalui telepon seluler.
"Alat berat biasa minta bantuan dari Dinas DPUPRP," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya juga memiliki Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dengan jumlah personel sebanyak 25 orang dibagi tiga regu yang bergantian untuk bertugas menanggulangi bencana alam selama 24 jam.
"Anggota Pusdalops sekarang berjumlah 25 orang dibagi tiga regu, masing-masing regu bertugas 24 jam, ditambah P3K Rescuer sebanyak delapan orang," katanya.
Ia menambahkan berdasarkan laporan di lapangan sejak memasuki musim hujan pada 28 November 2023 tercatat sudah ada 12 kejadian bencana alam terdiri dari 11 kejadian tanah longsor, dan satu kejadian angin kencang.
Bencana alam tersebut tidak hanya merusak dan menimbulkan kerugian material, tapi tercatat ada dua orang meninggal dunia karena bencana tanah longsor di Kecamatan Cihaurbeuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Persiapan personel, peralatan, dan logistik, alat berat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat.
Ia menuturkan saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga perlu melakukan langkah kesiapsiagaan untuk bergerak cepat menanggulangi daerah yang terdampak bencana alam.
Kabupaten Ciamis, kata dia, memiliki potensi bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
"Potensi di Ciamis, banjir, longsor dan cuaca ekstrem, angin kencang," katanya.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi lain dalam menanggulangi bencana alam seperti penyediaan alat berat excavator yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis.
Alat berat itu, kata dia, efektif untuk mempercepat proses membersihkan material longsoran tanah yang menimbun baik jalan maupun rumah apabila terjadi bencana tanah longsor, dan petugas juga akan langsung ke lokasi dengan cukup melaporkan melalui telepon seluler.
"Alat berat biasa minta bantuan dari Dinas DPUPRP," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya juga memiliki Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dengan jumlah personel sebanyak 25 orang dibagi tiga regu yang bergantian untuk bertugas menanggulangi bencana alam selama 24 jam.
"Anggota Pusdalops sekarang berjumlah 25 orang dibagi tiga regu, masing-masing regu bertugas 24 jam, ditambah P3K Rescuer sebanyak delapan orang," katanya.
Ia menambahkan berdasarkan laporan di lapangan sejak memasuki musim hujan pada 28 November 2023 tercatat sudah ada 12 kejadian bencana alam terdiri dari 11 kejadian tanah longsor, dan satu kejadian angin kencang.
Bencana alam tersebut tidak hanya merusak dan menimbulkan kerugian material, tapi tercatat ada dua orang meninggal dunia karena bencana tanah longsor di Kecamatan Cihaurbeuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023