Para komika dari siniar "Agak Laen" Oki, Jegel, Bene, dan Boris, mengaku sangat menyukai dan mengagumi Warkop DKI, bahkan terinspirasi oleh grup lawak tersebut.
"Aku sendiri menulis skenario 'Warkop DKI Reborn'," kata Bene saat ditemui usai konferensi pers dan pemutaran trailer film "Agak Laen" di Jakarta, Selasa (12/12).
Oki menambahkan, banyak referensi mereka berasal dari kelompok beranggotakan Dono, Kasino, dan Indro itu. Para komika juga menilai ada kemiripan antara Warkop DKI dengan Agak Laen, yaitu perubahan karya berbentuk audio (siaran radio, siniar) menjadi layar lebar.
Meski begitu, Oki mengatakan mereka memiliki banyak sekali perbedaan dengan Warkop DKI.
"Secara nama besar, komedi, mungkin Warkop pada zamannya yang paling brilian," ujar Boris.
Menurut mereka, Agak Laen menjadi salah satu grup komika yang beruntung, meski ada banyak grup sejenis dengan humor yang mereka nilai lebih brilian, mereka kenal dengan rumah produksi sehingga dapat mewujudkan impian mereka untuk membuat film.
"Kalau boleh didoakan mungkin nasibnya, rezekinya, juga mungkin bisa sama seperti Warkop," Boris menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, produser film "Agak Laen" Dipa Andika mengatakan bahwa mereka tidak pernah terpikir untuk mengajak pembawa siniar "Agak Laen" untuk membuat film bersama. Namun, ujarnya, karena sering bersama dengan para komika tersebut, kecuali Oki, yang ternyata sering ikut di promo-promo, akhirnya menjadi sebuah internalisasi.
"Mereka sering ngomong, suatu saat kita pasti bikin film, itu. Cuma kita kan hanya menganggap bercandaan mereka gitu. Tapi, mungkin secara nggak langsung masuk di kepala kita," kata Dipa.
Ketika ditanya awak media mengenai sekuel, dia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan mereka membuat cerita kelanjutannya apabila film "Agak Laen" berhasil.
"Bukan sekuel sih. Jadi mungkin seperti halnya Warkop, di mana mereka kalau ganti film, ganti lakon, karakternya ganti, namanya tetap. Mungkin dari awal kita udah mikir ini yang akan terjadi dengan 'Agak Laen' kalau memang akan ada 'Agak Laen 'kedua, dan seterusnya," produser film "Agak Laen" Ernest Prakasa menambahkan.
Tantangan Selama Syuting
Para komika dari siniar "Agak Laen", Oki, Jegel, Bene, dan Boris menceritakan sejumlah tantangannya selama proses syuting film "Agak Laen".
Salah satu dari tantangan itu adalah bagi Bene untuk mencoba berakting untuk film layar lebar. Dia mengaku sering diusili ketika sedang mencoba menghapalkan skenario.
Akan tetapi, dia tetap membawa santai gurauan-gurauan tersebut.
"Demi Agak Laen akhirnya saya mau mencoba untuk di depan layar, gitu. Jadi, berusaha konsentrasi," ujar Bene ketika ditemui usai acara konferensi pers dan pemutaran trailer film "Agak Laen".
Pada hari pertama syuting, Bene harus melakukan take hingga 16 kali.
Bene juga mengatakan bahwa tantangan lainnya adalah untuk berfokus pada adegannya sendiri. Dia menyebut bahwa karena dia juga seorang sutradara, terkadang dia terpikir soal adegan-adegan yang dilakoni para aktor lain.
Jegel menyebut bahwa tantangan lainnya adalah membedakan antara candaan di luar set dengan di dalam set film.
"Ada yang bercandanya berlebihan, kadang-kadang begitu. Si sutradaranya juga ngasih taunya gitu," kata Jegel.
Sedangkan Oki mengatakan, tantangan lain bagi grup Komika itu adalah jam yang terbalik karena mereka syuting dari sore hingga pagi.
Menurut Boris, jadwal syuting sore hingga pagi karena film tersebut mengambil latar tempat pasar malam. Pasar malam tersebut adalah set yang dibangun di sebuah tanah lapang yang mereka sewa di daerah Depok.
Jegel menambahkan dari sekian banyak ide yang dilontarkan, ide pasar malam yang mereka cetuskan disetujui oleh rumah produksi. Pasar malam adalah sebuah hiburan yang dinilai dekat dengan masyarakat.
"Jadi premis itu tuh sangat-sangat diminati sama Imajinari," kata Jegel.
Boris mengatakan, dalam proses syuting, rumah produksi Imajinari selalu tepat waktu dan sesuai rencana, seperti jumlah gambar yang diambil, jumlah adegan dan jam syuting.
"Jam syuting, dia bilang kelar jam 10 malam, ya kelar," kata Oki menimpali.
"Seringnya kecepetan," ujar Boris.
Menurut mereka, meski dipenuhi dengan berbagai tantangan, proses syuting tetap menyenangkan sehingga tidak terasa lama.
"Itu 17 hari benar-benar nggak kerasa, tiba-tiba udah selesai aja," Oki mengungkapkan.
Film "Agak Laen" adalah film dengan genre horor komedi diproduksi oleh rumah produksi Imajinari, yang siap ditayangkan pada 1 Februari 2024.
Film bergenre horor komedi tersebut menceritakan tentang empat sekawan yang bekerja sebagai staf rumah hantu di sebuah pasar malam. Mereka berusaha untuk membuat rumah hantunya lebih seram.
Suatu hari, rumah hantu itu membuat seseorang meninggal karena serangan jantung, dan Oki, Boris, Bene, serta Jegel harus menyembunyikan jasadnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komika "Agak Laen" akui terinspirasi oleh Warkop DKI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Aku sendiri menulis skenario 'Warkop DKI Reborn'," kata Bene saat ditemui usai konferensi pers dan pemutaran trailer film "Agak Laen" di Jakarta, Selasa (12/12).
Oki menambahkan, banyak referensi mereka berasal dari kelompok beranggotakan Dono, Kasino, dan Indro itu. Para komika juga menilai ada kemiripan antara Warkop DKI dengan Agak Laen, yaitu perubahan karya berbentuk audio (siaran radio, siniar) menjadi layar lebar.
Meski begitu, Oki mengatakan mereka memiliki banyak sekali perbedaan dengan Warkop DKI.
"Secara nama besar, komedi, mungkin Warkop pada zamannya yang paling brilian," ujar Boris.
Menurut mereka, Agak Laen menjadi salah satu grup komika yang beruntung, meski ada banyak grup sejenis dengan humor yang mereka nilai lebih brilian, mereka kenal dengan rumah produksi sehingga dapat mewujudkan impian mereka untuk membuat film.
"Kalau boleh didoakan mungkin nasibnya, rezekinya, juga mungkin bisa sama seperti Warkop," Boris menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, produser film "Agak Laen" Dipa Andika mengatakan bahwa mereka tidak pernah terpikir untuk mengajak pembawa siniar "Agak Laen" untuk membuat film bersama. Namun, ujarnya, karena sering bersama dengan para komika tersebut, kecuali Oki, yang ternyata sering ikut di promo-promo, akhirnya menjadi sebuah internalisasi.
"Mereka sering ngomong, suatu saat kita pasti bikin film, itu. Cuma kita kan hanya menganggap bercandaan mereka gitu. Tapi, mungkin secara nggak langsung masuk di kepala kita," kata Dipa.
Ketika ditanya awak media mengenai sekuel, dia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan mereka membuat cerita kelanjutannya apabila film "Agak Laen" berhasil.
"Bukan sekuel sih. Jadi mungkin seperti halnya Warkop, di mana mereka kalau ganti film, ganti lakon, karakternya ganti, namanya tetap. Mungkin dari awal kita udah mikir ini yang akan terjadi dengan 'Agak Laen' kalau memang akan ada 'Agak Laen 'kedua, dan seterusnya," produser film "Agak Laen" Ernest Prakasa menambahkan.
Tantangan Selama Syuting
Para komika dari siniar "Agak Laen", Oki, Jegel, Bene, dan Boris menceritakan sejumlah tantangannya selama proses syuting film "Agak Laen".
Salah satu dari tantangan itu adalah bagi Bene untuk mencoba berakting untuk film layar lebar. Dia mengaku sering diusili ketika sedang mencoba menghapalkan skenario.
Akan tetapi, dia tetap membawa santai gurauan-gurauan tersebut.
"Demi Agak Laen akhirnya saya mau mencoba untuk di depan layar, gitu. Jadi, berusaha konsentrasi," ujar Bene ketika ditemui usai acara konferensi pers dan pemutaran trailer film "Agak Laen".
Pada hari pertama syuting, Bene harus melakukan take hingga 16 kali.
Bene juga mengatakan bahwa tantangan lainnya adalah untuk berfokus pada adegannya sendiri. Dia menyebut bahwa karena dia juga seorang sutradara, terkadang dia terpikir soal adegan-adegan yang dilakoni para aktor lain.
Jegel menyebut bahwa tantangan lainnya adalah membedakan antara candaan di luar set dengan di dalam set film.
"Ada yang bercandanya berlebihan, kadang-kadang begitu. Si sutradaranya juga ngasih taunya gitu," kata Jegel.
Sedangkan Oki mengatakan, tantangan lain bagi grup Komika itu adalah jam yang terbalik karena mereka syuting dari sore hingga pagi.
Menurut Boris, jadwal syuting sore hingga pagi karena film tersebut mengambil latar tempat pasar malam. Pasar malam tersebut adalah set yang dibangun di sebuah tanah lapang yang mereka sewa di daerah Depok.
Jegel menambahkan dari sekian banyak ide yang dilontarkan, ide pasar malam yang mereka cetuskan disetujui oleh rumah produksi. Pasar malam adalah sebuah hiburan yang dinilai dekat dengan masyarakat.
"Jadi premis itu tuh sangat-sangat diminati sama Imajinari," kata Jegel.
Boris mengatakan, dalam proses syuting, rumah produksi Imajinari selalu tepat waktu dan sesuai rencana, seperti jumlah gambar yang diambil, jumlah adegan dan jam syuting.
"Jam syuting, dia bilang kelar jam 10 malam, ya kelar," kata Oki menimpali.
"Seringnya kecepetan," ujar Boris.
Menurut mereka, meski dipenuhi dengan berbagai tantangan, proses syuting tetap menyenangkan sehingga tidak terasa lama.
"Itu 17 hari benar-benar nggak kerasa, tiba-tiba udah selesai aja," Oki mengungkapkan.
Film "Agak Laen" adalah film dengan genre horor komedi diproduksi oleh rumah produksi Imajinari, yang siap ditayangkan pada 1 Februari 2024.
Film bergenre horor komedi tersebut menceritakan tentang empat sekawan yang bekerja sebagai staf rumah hantu di sebuah pasar malam. Mereka berusaha untuk membuat rumah hantunya lebih seram.
Suatu hari, rumah hantu itu membuat seseorang meninggal karena serangan jantung, dan Oki, Boris, Bene, serta Jegel harus menyembunyikan jasadnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komika "Agak Laen" akui terinspirasi oleh Warkop DKI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023